Warga Curhat di Medsos, Tarif Angkot Stasiun Cikarang-Lippo Cikarang Rp40.000/Orang

Abdullah M Surjaya
Warga Curhat di Medsos, Tarif Angkot Stasiun Cikarang-Lippo Cikarang Rp40.000/Orang Tarif angkot K-17 Cikarang, Kabupaten Bekasi, dikeluhkan sejumlah masyarakat karena terlalu mahal. Foto/Istimewa/Ilustrasi

BEKASI, iNewsBekasi.id- Seorang warga menyampaikan keluhannya terkait tarif angkot di Cikarang, Kabupaten Bekasi, sebesar Rp40.000 untuk satu kali perjalanan. Tarif angkot di wilayah Cikarang dinilai terlalu mahal dan tidak wajar. 

Salah satu keluhan viral di media sosial datang dari seorang warga yang mengaku harus membayar Rp40.000 untuk perjalanan dari Stasiun Cikarang ke Lippo Cikarang menggunakan angkot K17.

"Saya baru pertama kali naik angkot di Cikarang. Naik K17 dari Stasiun Cikarang turun di Mall Lippo, digetok tarif Rp40.000," tulis seorang netizen dalam unggahan di akun Instagram @cikarangdaily yang dikutip iNewsBekasi pada Selasa (7/4/2025).

Keluh kesah ini memicu reaksi dari warganet lain yang juga mengalami kejadian serupa. Banyak dari mereka yang menyebut tarif angkot di Kabupaten Bekasi memang sudah lama dinilai mahal dan tidak memiliki standar yang jelas.

"Dari dulu emang gila-gilaan nih angkot. Dari Mall Lippo ke Citywalk saja minta Rp7 ribu," tulis akun @rishatresanti.

Keluhan serupa juga diungkapkan pengguna lain. "Udah nggak aneh, naik dari stasiun turun di SGC aja minta Rp10 ribu per orang," ujar akun @gendies_campernik.

Sejumlah warga menilai penggunaan transportasi berbasis aplikasi menjadi pilihan yang lebih masuk akal. Selain tarif yang lebih transparan, faktor kenyamanan juga menjadi alasan utama.

"Mending pakai Grab atau Gocar. Udah dapet mobil bagus, nggak kepanasan, duduk nyaman," tulis akun @si_eldysol.

Lonjakan tarif angkot di Cikarang dinilai sebagai dampak dari berkurangnya jumlah penumpang akibat persaingan dengan ojek dan taksi online. 

Selain itu, tidak adanya regulasi tarif yang ketat dari pemerintah daerah membuat tarif angkot bervariasi dan cenderung tidak terkendali.

Warga berharap pemerintah Kabupaten Bekasi segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain penerapan tarif standar, pengawasan lebih ketat terhadap angkot, hingga sistem pembayaran digital seperti kartu uang elektronik yang telah diterapkan di beberapa kota besar.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update