JAKARTA, iNewsBekasi.id - Serangan jantung dan asam lambung sering disalahartikan kebanyakan orang. Kondisi ini terjadi ketika panik saat mengalami nyeri di bagian dada.
Dalam banyak kasus, keluhan nyeri dada kerap diartikan sebagai tanda serangan jantung, Padahal, berasal dari asam lambung yang naik ke kerongkongan atau dikenal dengan istilah heartburn.
Serangan jantung dan asam lambung memang sama-sama dapat menimbulkan rasa nyeri di bagian dada. Namun, keduanya adalah kondisi yang sangat berbeda, baik dari penyebab, dampak, hingga penanganannya.
Membedakan dua kondisi ini sangat penting, karena kesalahan dalam membaca gejala bisa berakibat fatal.
Beda Serangan Jantung dan Asam Lambung
Apa Itu Serangan Jantung?
Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung tersumbat, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Beberapa faktor risiko utamanya termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta tekanan darah tinggi.
Gejala khas serangan jantung mencakup nyeri atau tekanan hebat di dada, digambarkan seperti ada beban berat menekan, yang menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Kondisi ini sering disertai sesak napas, mual, keringat dingin, dan rasa lemas.
Dilansir Times of India, Rabu (7/5/2025), tidak seperti gangguan pencernaan, gejala ini tidak membaik hanya dengan obat rumahan atau antasida.
Apa itu Asam Lambung?
Asam lambung, atau yang dikenal juga dengan istilah heartburn, umumnya disebabkan oleh naiknya asam dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini sangat lazim terjadi, terutama karena kebiasaan makan makanan yang kaya rempah dan berlemak.
Gejalanya berupa sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, serta ketidaknyamanan setelah makan. Gejala ini biasanya reda dengan konsumsi antasida dan sering kali tidak menjalar ke bagian tubuh lain seperti yang terjadi pada serangan jantung.
Salah satu cara untuk membedakan dua kondisi ini adalah dengan mengenali pola nyeri. Nyeri akibat serangan jantung cenderung menyebar ke luar area dada dan bisa muncul kapan saja, tidak harus setelah makan.
Sebaliknya, nyeri akibat asam lambung biasanya muncul setelah makan besar atau makanan berminyak dan tidak menjalar. Selain itu, nyeri ulu hati biasanya mereda setelah minum obat pereda asam, sementara nyeri jantung tidak.
Jika nyeri dada berlangsung lebih dari 15 menit, disertai dengan kesulitan bernapas, pusing, atau nyeri yang menjalar, segera cari bantuan medis. Ini bisa menjadi tanda awal serangan jantung yang membutuhkan penanganan cepat.
Langkah Pencegahan
Untuk menjaga kesehatan jantung, disarankan untuk mengatur pola makan rendah lemak dan tinggi sayur, rutin berolahraga, menghindari rokok, serta membatasi konsumsi kafein dan alkohol. Sementara untuk mencegah gangguan lambung, hindari langsung berbaring setelah makan dan batasi konsumsi makanan pedas atau berminyak.
Editor : Tedy Ahmad
Artikel Terkait
