JAKARTA, iNewsBekasi.id- Sebagai bagian dari komitmen memperkuat identitas kebangsaan dan melestarikan budaya Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia (STIKOM PROSIA) akan menggelar Pameran Budaya Nusantara 2025 pada 12-14 Juli 2025 di Kampus STIKOM Profesi Indonesia, Jakarta Timur.
Mengusung tema “Empat Budaya, Satu Cerita, Nusantara”, acara edukatif dan kultural ini bertujuan membuka ruang ekspresi sekaligus mengapresiasi kekayaan budaya lokal yang menjadi pilar identitas bangsa.
Pameran ini akan menampilkan empat representasi budaya daerah, yaitu Budaya Betawi, Budaya Baduy, Budaya Yogyakarta, dan Budaya Asmat. Budaya Betawi akan menghadirkan keunikan kesenian seperti Tari Topeng, lenong, hingga kuliner tradisional khas Jakarta seperti kerak telor.
Sementara itu, Budaya Baduy akan memperlihatkan kain tenun, hasil kerajinan tangan, serta filosofi hidup masyarakat Baduy yang tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Budaya Yogyakarta akan diwakili dengan seni batik, gamelan, tarian klasik seperti Tari Golek, dan berbagai ornamen keraton sarat nilai luhur. Budaya Asmat dari Papua akan memamerkan ukiran kayu khas, topeng spiritual, dan tarian penuh semangat yang mencerminkan hubungan erat manusia dengan alam.
Ketua pelaksana kegiatan, Nadya Maulida, menegaskan bahwa pameran ini merupakan implementasi nyata pendidikan berbasis karakter kebangsaan yang digaungkan oleh STIKOM PROSIA.
“Kami percaya bahwa komunikasi bukan sekadar kata-kata, namun juga menyangkut pemahaman terhadap nilai, warisan, dan identitas budaya. Melalui Pameran Budaya Nusantara ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa keberagaman adalah kekuatan Indonesia,” ujar Nadya dalam konferensi pers pra-acara.
Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung akan menikmati berbagai kegiatan interaktif, mulai dari pameran artefak dan foto budaya, penampilan seni pertunjukan tradisional, workshop membatik, membuat gelang anyaman Baduy, belajar ukiran Asmat, hingga pengenalan aksara Jawa.
Tak hanya itu, akan ada sesi bincang budaya (cultural talks) bersama budayawan, akademisi, pegiat seni, serta pameran kuliner khas daerah dengan konsep bazar budaya. STIKOM PROSIA juga menyiapkan ruang edukasi interaktif khusus untuk pelajar dan mahasiswa.
Beberapa narasumber nasional serta komunitas budaya dari masing-masing daerah juga diundang untuk berbagi pengalaman menjaga warisan leluhur di era globalisasi.
Pihak panitia berharap Pameran Budaya Nusantara 2025 bisa menjadi jembatan generasi muda dengan akar budayanya, sekaligus mendorong terciptanya ruang dialog lintas budaya dalam semangat kebhinekaan.
Pameran Budaya Nusantara 2025 terbuka untuk umum dan gratis. Mahasiswa, pelajar, guru, komunitas budaya, hingga masyarakat luas diundang hadir dan berpartisipasi dalam acara ini.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
