MUSTIKAJAYA, iNewsBekasi.id - Putri Yeni atau yang dikenal Ustazah Umi Cinta memenuhi panggilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Mustikajaya, Kamis (14:8/2025). Umi Cinta diminta klarifikasinya atas ajaran masuk surga cukup bayar infak Rp1 juta.
Kedatangan pimpinan perkumpulan keagamaan dengan jemaah 80 orang itu tiba pukul 13.30 WIB. Dia tiba di lokasi rapat dengan mengenakan gamis berwarna hitam bergaris putih tanpa santai dan terlihat sangat siap untuk memberikan klarifikasinya.
Setibanya di lokasi, Putri Yeni yang datang bersama sejumlah rekannya sempat menjawab pertanyaan wartawan:
"Seperti apa persiapan agenda klarifikasi Umi?" tanya wartawan.
"Persiapannya ya makan," jawab Putri Yeni.
Putri Yeni juga menyampaikan kondisi kesehatannya ketika ditanya wartawan tepat sebelum masuk ke ruang rapat.
"Alhamdulillah sehat, terima kasih," imbuh dia.
Putri Yeni tiba di lokasi dengan disambut pejabat dari Kesbangpol Kota Bekasi, personel TNI, Polri, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Rapat klarifikasi ini digelar tertutup.
Sebelumnya diberitakan, warga perumahan di Dukuh Zamrud mengaku resah dengan aktivitas keagamaan tanpa izin yang digelar di rumah PY.
PY menggelar kegiatan keagamaan sudah berlangsung sejak delapan tahun terakhir. Aktivitas keagamaan ini diikuti sekitar 70 anggota. Pertemuan rutin diadakan setiap akhir pekan, mulai pukul 05.00 WIB hingga menjelang 12.00 WIB.
Kehadiran anggota yang memarkir kendaraan sembarangan di sudut jalan perumahan membuat warga geram.
Sebelum pindah ke Dukuh Zamrud, PY dan pengikutnya sempat mengadakan kegiatan serupa di perumahan lain, namun warga setempat menolak sehingga mereka berpindah lokasi.
Pada awalnya, warga Dukuh Zamrud menerima keberadaan PY. Namun, suasana mulai memanas setelah mantan anggota mengungkap sejumlah praktik di dalam kelompok tersebut. Salah satunya adalah iming-iming masuk surga bagi anggota yang menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta.
Warga juga kesal lantaran PY memelihara dua ekor anjing. Gonggongan anjing disebut kerap mengganggu kenyamanan warga. Kejengahan lainnya, perubahan perilaku beberapa penghuni yang menjadi anggota PY.
Perubahan itu di antaranya istri yang berani melawan dan mengancam cerai suami, hingga anak yang menolak menuruti perintah orangtua.
Puncak kekesalan warga ketika PY melaporkan seorang tokoh agama perempuan setempat berinisial UI dengan alasan pencemaran nama naik. Pelaporan ini membuat kesehatan UI kian menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
Editor : Abdullah M Surjaya
Artikel Terkait
