BEKASI, iNewsBekasi.id - Fakta-fakta Sri Mulyani diganti Purbaya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menarik perhatian publik setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewo sebagai Menteri Keuangan pada Senin (8/9/2025) sore.
Padahal, Sri Mulyani duduk sebagai Menkeu sudah berlangsung selama hampir sembilan tahun, sejak 2016 saat diminta Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu kabinetnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga pernah menjadi Menkeu pada 2005 hingga 2010. Saat itu, dia ditunjuk oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Fakta Menkeu Sri Mulyani Diganti Purbaya
1. Sri Mulyani Jadi Korban Penjarahan
Sebelum Prabowo melantik Purbaya menjadi Menkeu, Sri Mulyani sempat mengungkap kesedihan karena menjadi korban penjarahan. Rumah pribadi Sri Mulyani di Bintaro digeruduk oleh massa kericuhan pada Minggu (31/8/2025).
Saat itu, massa kericuhan juga menjarah beberapa rumah pejabat seperti Anggota DPR Sahroni, Uya Kuya hingga Eko Patrio.
2. Sri Mulyani Diganti Purbaya
Purbaya akhirnya menggantikan Sri Mulyani dan berjanji akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Sebab hal ini berkaitan juga dengan peningkatan pendapatan negara ke depannya.
"Tax ratio kan konstan, let's say kita tidak bisa dalam waktu dekat. Untuk menaikkan tax ya kita percepat pertumbuhan ekonominya. Kira-kira begitu," ujarnya di kantor Kemenkeu.
3. Ungkap Kesedihan
Usai menjadi korban penjarahan, Sri Mulyani sempat menuliskan kesedihannya di Instagram miliknya. Sebab, lukisan yang ia pernah buat turut dijarah.
Baginya, lukisan dengan gambar bunga itu memiliki makna mendalam. Ia mengaku melukis gambar itu sendiri dari hasil renungan dan kontemplasi diri sehingga tak ternilai harganya.
4. Sri Mulyani Bukan Dicopot, Bukan Mundur
Terkait pelantikan Purbaya menjadi Menkeu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Sri Mulyani bukan dicopot dan juga tak mundur.
Ia menjelaskan bahwa hal itu adalah hak prerogatif Prabowo dan merupakan hasil dari evaluasi.
"Bukan mundur, bukan dicopot," ucapnya.
"Jadi Bapak Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan tentunya kita semua paham punya hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi, beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi," ungkap dia.
5. Minta Maaf
Meski begitu, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga turut menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat. Menurutnya, ia masih memiliki banyak kekurangan. “Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus,” kata Sri Mulyani.
Tak lupa, ia juga berterima kasih atas simpati masyarakat yang diberikan kepadanya. “Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” ungkapnya.
Editor : Tedy Ahmad
Artikel Terkait
