Selain operasi SAR, penanganan darurat juga mencakup pendampingan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi keluarga korban yang berada di sekitar lokasi sejak hari pertama kejadian.
BNPB bersama BPBD Sidoarjo telah mendirikan tenda pengungsi di RS Bhayangkara Surabaya untuk memfasilitasi keluarga korban selama proses identifikasi berlangsung.
“Selain demi alasan kelayakan, keamanan dan kenyamanan bagi keluarga korban, tenda yang didirikan itu juga diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi jenazah korban hingga penanganan lebih lanjut,” ungkap Abdul.
Proses pencarian korban musala ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo masih terus berlanjut hingga saat ini. Pemerintah melalui BNPB dan BPBD berkomitmen memastikan seluruh korban teridentifikasi dan keluarga mendapat pendampingan penuh, baik secara medis, psikologis, maupun administratif.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
