MEMPAWAH, iNews.id – IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) menggelar program Pelindo Mengajar di SMAN 1 Mempawah Hilir, Kalimantan Barat mengenalkan industri pelabuhan dan logistik kepada 150 pelajar sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi maritim sejak dini.
Mengusung semangat transformasi logistik nasional, Pelindo Mengajar 2025 hadir di Kalimantan Barat, tepatnya di kawasan yang kini menjadi sorotan sejak beroperasinya Pelabuhan Internasional Kijing—proyek strategis nasional yang diresmikan pada 2022.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, program kali ini bukan hanya memperkenalkan peran pelabuhan, tapi juga membuka cakrawala siswa terhadap peluang karier, inovasi teknologi, hingga pentingnya manajemen risiko dalam industri logistik modern.
“Kami ingin generasi muda memahami bahwa di balik aktivitas pelabuhan ada sistem dan SDM andal yang menopang perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama IPC TPK Guna Mulyana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/10/2025).
Sebanyak 150 siswa mengikuti kelas inspiratif ini dengan antusias. Selain Guna Mulyana, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko IPC TPK Yanuar Evyanto membagikan wawasan seputar efisiensi operasional dan pentingnya pengelolaan risiko di pelabuhan masa kini.
Tak hanya membawa ilmu, IPC TPK juga menunjukkan komitmen terhadap pendidikan dengan menyerahkan bantuan berupa 3 unit PC All in One, 1 tablet, dan 3 smartphone bagi siswa berprestasi. Bantuan ini diharapkan mendukung digitalisasi pembelajaran di sekolah tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Group dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 4 tentang Pendidikan Berkualitas.
“Pembangunan pelabuhan tidak akan berarti tanpa pembangunan manusia di sekitarnya. Generasi muda Mempawah harus menjadi pelaku dalam rantai nilai ini – bukan sekadar penonton,” tegas Guna Mulyana.
Melalui Pelindo Mengajar, IPC TPK menegaskan bahwa pelabuhan tak hanya menjadi simpul logistik nasional, tapi juga pusat transfer pengetahuan dan inspirasi. Di sinilah koneksi antara pendidikan, ekonomi, dan masa depan benar-benar berlabuh.
Sementara itu, Pit Kepala SMAN 1 Mempawah Hilir, Purmiasih menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, program ini membuka mata siswa terhadap dunia industri yang selama ini mungkin hanya mereka lihat dari kejauhan.
“Kini, mereka tahu bahwa masa depan bisa dimulai dari pelabuhan di kampung halaman mereka,” kata Purmiasih.
Editor : Abdullah M Surjaya
