JAKARTA, iNewsBekasi.id - Fanny Ghassani kembali hadir di layar lebar melalui film horor-thriller Riba, sebuah karya yang menyoroti konsekuensi kelam dari praktik utang piutang, terutama ketika dilakukan melalui jalur yang tidak resmi.
Mengangkat isu yang dekat dengan kehidupan banyak orang, Fanny pun memberikan pandangannya mengenai fenomena pinjaman online ilegal yang kian marak. Dia mengakui bahwa berutang bukanlah hal asing dalam kehidupan masyarakat. Namun, artis 33 tahun ini memilih lembaga resmi untuk melakukan pinjaman.
“Aku lebih ke ngutang yang memang lebih jelas aturannya. Bukan yang mungkin sekarang lagi ngetren kan kayak pinjol lah atau apa lah yang enggak jelas aturannya,” kata Fanny.
Dia mengatakan bahwa pinjaman yang dilakukan secara ilegal atau tidak resmi dapat memicu risiko yang jauh lebih besar dan berdampak buruk, termasuk ancaman yang bisa menyasar keluarga peminjam.
“Aku rasa itu lebih berisiko dan lebih berbahaya. Karena apalagi aku dengar kan ancamannya bisa sampai masuk ke kontaknya, ngancam ke sana-kemari, aduh kalau bisa sih jangan,” tuturnya.
Selain itu, Fanny mengatakan bahwa pinjaman idealnya dilakukan sesuai kemampuan dan hanya pada lembaga resmi. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan. “Buat aku, selama kita misalnya melakukan pinjaman kepada lembaga yang tepat, yang resmi dan kita merasa sanggup, ya boleh. Tapi kalau yang enggak resmi, jangan,” ucap dia.
Dalam film yang akan tayang mulai 4 Desember 2025 ini, Fanny memerankan karakter Rohma. Banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya harus menjalani proses make up effect yang cukup panjang, termasuk penggunaan riasan luka bakar.
“Make up effect yang paling lama itu saat luka bakar, sekitar dua jam-an,” ujar Fanny.
Meski memakan waktu lama, Fanny merasa puas karena hasil riasannya terlihat sangat realistis dan rapi. Tak hanya soal riasan, Fanny juga menjalani adegan-adegan berbahaya dan menyeramkan tanpa pemeran pengganti (stunt in), termasuk adegan saat dirinya menjadi mayat.
“Sebenarnya tidak ada pilihan. Waktu itu enggak ada opsi untuk diubah menjadi orang lain atau pakai stunt in,” jelas Fanny.
Ia menambahkan bahwa wajah aslinya tetap harus digunakan karena perbedaan struktur wajah dengan orang lain akan terlihat, terutama ketika menggunakan efek prostetik.
“Walaupun di make up effect, kontur muka pasti berbeda ya antara aku dengan yang lain. Jadi mau enggak mau memang pakai muka aku. Menurutku enggak masalah juga,” ujarnya.
Dalam film garapan Verona Film, Fanny beradu akting dengan Ibrahim Risyad, Jajang C. Noer, Wafda Saifan, Pritt Timothy, dan sejumlah aktor lainnya. Kisahnya bermula dari Sugi, ayah muda yang hidupnya damai bersama istri tercinta Rohmah (Fanny Ghassani), dan dua anaknya Dimas dan Bening, serta ibu mertuanya Lastri. Namun, keluarga yang awalnya hangat itu harus hancur ketika Sugi terjerat utang Riba dari seorang juragan bengis.
Di tengah keputusasaannya, Sugi menerima tawaran dari sahabatnya, Muji untuk melakukan ritual pesugihan. Ritual yang dipilih ialah “Getih Anak” yang menjanjikan kekayaan instan yang melimpah, namun dengan syarat mengorbankan darah dagingnya sendiri.
Kegelapan mulai menyusup ke dalam rumah, dimana teror demi teror mengerikan mengintai seluruh keluarga. Tidak semua yang terlihat mudah membawa berkah, dan tidak semua yang sederhana bebas dari konsekuensi. Kini Sugi harus menghadapi akibat dari kesalahannya. Film Riba sendiri merupakan adaptasi dari sebuah thread yang sempat viral di media sosial dengan judul “Getih Anak”.
Editor : Tedy Ahmad
Artikel Terkait
