Pada prosesnya pemakaian minyak yang berulang atau minyak jelantah, lemak diketahui akan berubah menjadi lemak trans dari lemak jenuh sehingga akan sulit dicerna oleh tubuh.
"Minyak juga mengalami oksidasi dan membentuk radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus tipe dua, serta obesitas," kata dia.
Terakhir, Kepala Program Studi Gizi Unair mengingatkan agar masyarakat tidak sering mengonsumsi gorengan. Jika ingin mengonsumsinya maka gunakan minyak baru satu kali pakai.
"Minyak yang digunakan sebaiknya minyak yang baru, setidaknya baru digunakan satu kali untuk menggoreng," tutup dia.
Editor : Fatiha Eros Perdana
Artikel Terkait