Dasar ini memang tidak langsung dari Rasulullah SAW, namun dari praktik sahabat Nabi. Namun Imam An Nawawi mengomentari bahwa atsar di atas adalah atsar yang sahih, sebagaimana tercantum dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab.
Sedangkan hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mandi pada dua hari raya, oleh sebagian ulama dikatakan sebagai hadits yang lemah.
يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى قاَلَ:كَانَ رَسُولُ اللهِ tعَنِ ابْنِ عَباَّسٍ
Dari Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fithri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Hibban)
Tata Cara Mandi Hari Raya Idul Adha
Mandi Hari Raya Idul Adha sama seperti mandi wajib pada umumnya yang membedakan hanya pada bacaan niat.
Berikut niat dan tata cara mandi sholat Idul Adha yang perlu diamalkan:
1. Niat Mandi
Membaca niat saat menyiramkan anggota tubuh dari kepala sampai ujung kaki
Berikut niat mandi Hari Raya Idul Adha:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْاَضْحَى ِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sumbatan Lillahi Ta'aalaa.
Artinya: Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Taala
2. Mencuci kedua telapak tangan dengan memasukkan jari-jari ke air.
3. Membasuh kemaluan
4. Berwudhu
5. Menggosokkan jari-jari ke kulit kepala dan menyiramkannya ke atas kepala sampai kaki sebanyak tiga kali.
Editor : Eka Dian Syahputra