get app
inews
Aa Text
Read Next : Libatkan Ratusan Anak-anak, Project Child Indonesia-Teleperformance Indonesia Gelar One Day Fine Day

Melihat Sistem Pendidikan Terbaik Dunia ala Swiss, Ternyata Juga Ada TK, SD hingga SMA

Sabtu, 23 Juli 2022 | 09:39 WIB
header img
Swiss menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. (Ilustrasi: The Salt Lake Tribune)

SWISS, iNews.id - Swiss merupakan salah satu negara dengan sistempendidikan terbaik di dunia. Di mana berdasarkan data yang dipublikan di laman US News, negara tersebut menempati urutan keenam dan berada di bawah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada dan Prancis.

Sementara itu, Swiss juga mematok standar akademik tinggi tentunya dengan dukungan para akademisi yang sangat ahli di bidangnya. Satu fakta yang harus diketahui, homeschooling merupakan sistem pendidikan yang paling tidak umum di Swiss. Jika ada orangtua yang berniat untuk melakukan homeschooling, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada para pihak yang berkepentingan. 

Negara ini juga banyak dibidik mahasiswa asing dari seluruh dunia (termasuk Indonesia) untuk melanjutkan pendidikannya. Di tahun ajaran 2019/2020, ada sebanyak 191.812 mahasiswa asing yang terdaftar di universitas-universitas di Swiss. 

Adapun konsentrasi kuliah yang paling banyak menarik atensi mahasiswa adalah sains terapan, farmasi, arsitektur, dan teknik mesin. Bagaimana sebenarnya sistem pendidikan di Swiss? Berikut informasi yang berhasil dirangkum tim Litbang MPI, Sabtu (22/7/2022).

Sama seperti negara-negara lain di dunia, Swiss menerapkan pendidikan wajib dari mulai SD hingga SMA. Mengutip laman Studying in Switzerland, TK dipandang sebagai ruang belajar yang sangat awal bagi anak-anak dan siklus belajar pertama mereka.

Namun, tidak semua negara bagian di Swiss mewajibkan seorang anak untuk mengenyam pendidikan di bangku TK. Pendidikan wajib biasanya dimulai pada jenjang sekolah dasar (SD). TK hanya permulaan untuk menanamkan etika sehari-hari, keterampilan sosial, dan perilaku dasar melalui permainan menarik. Selanjutnya, barulah anak-anak memasuki SD yang merupakan pendidikan wajib. 

Setelah menyelesaikan SD, siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, yakni SMP dan SMA. Biasanya, siswa mulai masuk ke bangku SMP saat usianya menginjak 11-12 tahun dan menempuh pendidikan rata-rata selama 3 atau 4 tahun. 

Usai dinyatakan lulus, siswa bebas memilih jenis sekolah apa yang ingin mereka jalani. Misalnya, sekolah kejuruan. Sekolah ini paling banyak dipilih oleh anak-anak di Swiss. Sebab, di sekolah kejuruan mereka bisa memiliki pengalaman dengan terjun langsung ke dunia kerja melalui program magang dan kursus lintas perusahaan.

Ada pula sekolah Baccalaureate, yang juga masuk dalam salah satu jenis SMA di Swiss. Sekolah ini mempunyai mata pelajaran dan metode belajar yang serupa dengan apa yang sudah mereka dapatkan di SMP. Sekolah Baccalaureate lazimnya berlangsung 3 tahun.

Di masa akhir sekolah, siswa wajib mengikuti sebuah tes dan mengemukakan esainya kepada para staf pengajar. Nantinya, mereka akan mendapatkan sertifikat bernama Matura sebagai syarat melamar ke perguruan tinggi. Langkah ini diharapkan bisa membentuk karakter calon mahasiswa dengan pola pikir terstruktur dan kritis. Sehingga, mereka benar-benar siap terjun ke dunia kampus. 

Laman Swiss Info menyebut, ada 12 universitas (termasuk 2 institut teknologi) yang ada di Swiss. Universitas terbaik di negara itu adalah Swiss Federal Institute of Technology Zurich dengan skor global 80,1. Sementara itu, University of Zurich bercokol di peringkat ke-2 dengan skor global 74,5. Dibandingkan dengan negara lain, biaya kuliah di Swiss tergolong lebih terjangkau. 

Dalam setahun, mahasiswa harus membayar 860 dolar Amerika sampai 1.320 dolar Amerika. Angka tersebut jauh di bawah Amerika yang mematok biaya kuliah sekitar 15 ribu dolar Amerika sampai 55 dolar Amerika ribu per tahunnya. Biaya tersebut biasanya untuk mahasiswa jenjang S1, sementara bagi mereka yang menuntut ilmu pada jenjang S2, biaya yang dibutuhkan sekitar 1.610 dolar Amerika.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut