SUMBA BARAT DAYA,iNews.id - 9 rumah adat tradisional Sumba di Kampung Adat Waidimu dan Hale Kadangar, Desa Waikaninyo, Kodi Bangedo, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (1/11/2021) siang. "Benar terjadi peristiwa kebakaran kemarin siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun 50 jiwa yang menghuni rumah-rumah yang terbakar itu untuk sementara mengungsi di rumah kerabat atau tetangga terdekat," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya Nyoman Agus saat dikonfirmasi Selasa (2/11/2021).
Nyoman menjelaskan bahwa dari sembilan rumah adat yang terbakar itu, delapan di antaranya berada di Kampung Waidimu. Sementara satu rumah adat lainnya yang ludes dilalap api berada di Kampung Hale Kadangar. Sembilan rumah adat itu miliki nama masing-masing.
"Rumah atau umma yang terbakar itu yakni Ramba, Kapepe, Kapungnge Tanah, Katoda, Maloba, Kahumbu, Ngahu, Tuku, dan Laka," paparnya.
Data yang disampaikan itu berdasarkan surat laporan yang diterima dari Sekretaris Desa Waikaninyo Bernardus Bali Mema.
"Rata-rata disebutkan rumah dan isinya habis dilalap api. Saya juga tidak tahu awalnya api itu berasal dari rumah yang mana. Tapi yang pasti rumah, pakaian dan perabot serta surat-surat berharga ludes terbakar," pungkasnya.
Jauhnya sumber air, serta kontruksi rumah yang berbahas ilalang dan kayu serta bambu, disinyalir menjadi cepatnya api merambat dan menghanguskan sembilan rumah adat tersebut.
Rumah adat tradisional Sumba umumnya beratapkan ilalang dengan rangka kayu dan bambu. Rumah adat itu bisa berada dalam satu perkampungan, dan rentan akan menimbulkan kebakaran berantai jika terjadi satu unit rumah terbakar karena saling berdekatan.
Kampung adat di Sumba memang menarik untuk dikunjungi wisatawan karena miliki arsitektur khas dan semaksimal mungkin pemilik rumah berupaya mempertahankannya dari modernisasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta