Panitia kemudian mengumpulkan ketiganya dalam satu barisan. Para senior berseragam loreng itu tampak mengelilingi tiga bersaudara kembar itu.
"Kembar tiga, beda berapa menit?," tanya Komandan. "Siap, 5 (menit)," jawab anak kedua.
"Siap, 15 (menit)," jawab putra bungsu.
Tak ayal jawabannya menuai gelak tawa dan penasaran lagi.
Meski kembar siam, ternyata ketiga pemuda itu memiliki tinggi dan berat badan yang berbeda. Merek kemudian ditanya perihal kondisi tubuh. Anak kedua diketahu memiliki tubuh yang paling tinggi, lalu anak sulung yang paling pendek. "Tapi kok tingginya enggak sama ya. Berarti gasnya sudah berkurang. Profesi orangtua, ayah?," ujar seorang komandan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta