JAKARTA, iNewsBekasi.id - Perusahaan otobus (PO) di Tanah Air kian tumbuh dan berkembang. Akan tetapi, tak sedikit juga yang gugur usai dipegang generasi penerusnya.
Di mana mereka kalah bersaing dan tidak bisa melanjutkan visi pendahulunya. Kendati demikian, beberapa PO bus justru bertambah maju setelah dipegang generasi kedua.
Perpaduan antara pengalaman matang sang pendiri dengan generasi kedua yang berpikiran lebih modern, menjadikan perusahaan otobus dapat diterima penumpang dengan baik. Ada yang sudah ditinggal sang pendiri, ada pula yang memegang estafet sebagai direktur operasional.
Penasaran PO bus mana yang lebih maju di tangan generasi kedua? Dilansir dari iNews.id, Jumat (12/8/2022), berikut deretannya.
1. PO Haryanto
Siapa yang tidak kenal dengan PO asal Kota Kudus, Haryanto. PO yang satu ini sangatlah tidak asing ditelinga busmania. Kepopuleran Haryanto paling tinggi dibanding PO yang lainnya.
Ini bukan tanpa alasan, sejak dulu Haryanto terus memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. PO Haryanto didirikan oleh H Haryanto, saat ini operasional perusahaan dipegang generasi kedua, Rian Mahendra.
Pria bersahaja ini mengaku hanya lulusan SMP karena lebih senang berada di lapangan menemani sang ayah mengelola bus. Meski demikian dia sempat mondok di pesantren untuk mendalami agama.
Bisnis PO Sinar Jaya terus melesat sampai saat ini. Prestasi Sinar Jaya juga tak perlu diragukan lagi, hingga berhasil mengantongi rekor MURI, PO bus dengan penghargaan terbanyak dari Kementerian Perhubungan.
Saat ini PO Sinar Jaya sudah memiliki lebih dari 1.000 armada bus. Sinar Jaya saat ini dikendalikan anak sang sang pendiri Herman Rusly, yakni Teddy Kurniawan Rusly.
Diketahui dia adalah lulusan Jerman. Teddy melanjutkan bisnis PO bus setelah sang ayah meninggal.
Rosalia Indah sangat melegenda di dunia perbusan sejak 1983. PO yang satu ini dikenal sebagai bus premium dengan layanan eksekutif non ekonomi bahkan sampai memiliki pramugari.
PO Rosalia Indah terus maju hingga memiliki armada double decker terbanyak. Untuk diketahui, pemilik Rosalia Indah, Yustinus Soeroso mulai menyerahkan tongkat estafet kepada salah satu putranya Adimas Rosdian.
Diketahui, Adimas adalah lulusan universitas di Australia. Untuk menyelami bisnis sang ayah dia sampai menyamar jadi penumpang.
4. PO SAN
PO SAN atau Siliwangi Antar Nusa didirikan didirikan Haji Hasanuddin Adnan di Kota Bengkulu pada 30 Januari 1978. Keberadaan perusahaan ini berawal dari usaha angkutan barang dengan dua unit light truck.
Seiring berjalan waktu, kepopuleran SAN tidak pudar. Saat ini, PO SAN dipercayakan dikelola sang anak, Kurnia Lesani Adnan atau akrab disapa Sani sebagai direktur utama.
Di tangan Sani dan saudaranya, PO SAN makin populer. Dia bahkan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dan Ketua Angkutan Orang DPP Organda.
5. PO Lorena
Siapa yang tak kenal dengan PO Bus Lorena. Perusahaan yang terkenal sebagai bus eksekutif dengan trayek Sumatera, Jawa dan Bali ini diambil dari penggalan nama pemiliknya saat ini, Eka Sari Lorena Soerbakti.
Perempuan kelahiran 3 Juni 1969 tersebut adalah pimpinan PT Eka Sari Lorena yang didirikan sang ayah, GT Soerbakti. Tak hanya itu, Eka Sari Lorena juga sukses dalam organisasi menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) periode 2010-2015.
Lulusan Univeristas San Fransisco, Amerika Serikat ini tidak segan terjun langsung ke lapangan menyapa para sopir bus. Dia pun merambah sejumlah bisnis lain termasuk logistik. Di tangannya Lorena semakin maju.
Editor : Eka Dian Syahputra