Hal yang membuatnya ingin tahu adalah bahwa agama ini dipeluk lebih dari 1 miliar orang di dunia. Kebanyakan umat Islam di Asia dan Afrika. Ada saja orang Amerika yang menyamakan Islam dengan timur.
Temannya ini sangat antusias menjawab pertanyaan Abbey tentang Islam. Diskusi ringan terjadi beberapa jam. Dia dapat pengetahuan bahwa agama Islam berdasarkan Alquran dan hadis. Hal yang pertama kitab suci karena diyakini firman Illahi. Ada juga tindakan Nabi Muhammad Subhanahu wa ta'ala sosok pembawa risalah.
Abbey dikasih terjemahan Alquran dan kisah-kisah tentang Islam. Tiap ada waktu senggang dia baca itu. Dari sana dia baca keteladanan Nabi Muhammad Subhanahu wa ta'ala.
Sejarah Rasulullah Subhanahu wa ta'ala sama sekali berbeda dari yang dituduhkan. Justru ajaran yang diajarkan membawa perubahan yang positif. Dari keseharian saja Nabi membawa suri teladan yang universal. Misalnya, berbuat baik kepada mereka yang menyakiti.
Abbey mengaku tertarik mengenal Islam. Dia dipinjamkan buku ketuhanan tentang Islam. Berhari-hari ia menyelami bacaan tersebut. Satu hal yang membuatnya terpana adalah konsep tauhid. Menurut ajaran agama ini Tuhan adalah Allah Zat Yang Maha Esa. Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
Dia kaget ternyata teologi dalam Islam sangat sederhana dan masuk akal. Sejak saat itu Abbey tak hanya terpanggil mengenal Islam, bahkan dia mau jadi pemeluk agama ini. Temannya bilang panggilan hati itu adalah hidayah. Allah Subhanahu wa ta'ala telah memilihnya untuk berada di jalannya dan beriman kepadanya.
Pada 2012, keputusannya sudah bulat untuk memeluk Islam. Di sebuah masjid di Inggris, Abbey mengucap dua kalimat syahadat. Persaksian ini dilakukan dengan bimbingan imam setempat dan jamaah. Resmi Abbey jadi seorang Muslimah.
Editor : Eka Dian Syahputra