MATARAM,iNews.id – 1 keluarga menjadi kawanan copet dan beraksi di Sirkuit Mandalika berhasil dicocok petugas kepolisian. Polisi menyebut ternyata mereka juga pernah beraksi di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Komplotan pencopet telpon genggam itu terdiri atas ibu, bapak, dan anak. Adalah DC (45) sebagai bapak, LO (41) ibu, dan DS (24) anak. Ketiganya merupakan warga Pasar Baru Sawah Besar, Jakarta Pusat. Sementara satu lagi adalah AW (34) warga Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Hal itu terungkap saat Reskrimum Polda NTB menggelar konfrensi pers di Mapolda NTB Selasa, (23/11/2021). Di mana polisi meringkus DC di geat 3 Sirkuit Mandalika. Selanjutnya, polisi memblokade pintu keluar Pulau Lombok dan berhasil menangkap tiga lainnya yakni LO, AW, dan DS.
Dir Reskrimum Kombes Pol Hari Brata, mengatakan pihaknya juga meringkus empat orang lainnya di kapal Ferry sehingga jumlahnya delapan orang. Hanya saja, polisi masih mendalami empat lainnya.
“Sementara empat lainnya masih didalami apa perannya. Mereka ditangkap di Kapal Ferry dalam waktu berbeda,” ujar Hari Brata di Mapolda NTB.
Dijelaskan, keempat orang itu bekerja terstruktur rapi dengan peran masing-masing. LO bertugas mengalihkan perhatian korbannya dengan cara mengajak bicara, DS juga ikut mengalihkan perhatian korban, sementara LO menjalankan aksinya mengambil HP korban. Selanjutnya barang curian itu dioper ke AW dan dioper ke DS untuk mematikan HP curian.
“Mereka beroperasi antar negara yakni di Malaysia dan Singapura. Sirkuit Sepang, dan Makau. Bahkan di Batam sudah 50 kali menjambret,” ujar Brata.
Tidak hanya itu, mereka juga akan mengundang copet dari Malaysia, Turki, Thailand, Singapura, dan Filipina saat MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika nanti. Diketahui, pada Minggu 21 November 2021, komplotan itu mencopet HP milik I Wayan Manik Kurniati warga Ampenan dan Budiono warga Surabaya, Jawa Timur.
Saat itu, korban baru tiba di Sirkuit Mandalika dan langsung menuju stand makanan untuk membeli makan di Gate 3. Sempat berdesakan dengan sejumlah orang. Saat keluar dari stand tersebut, korban kehilangan HP dari dalam tasnya.
Adapun HP yang hilang merek i Phone dan dua Samsung. Korban mengalami kerugian hingga Rp 30 juta. Korban pun melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kuta, Mandalika.
“Komplotan ini juga sempat beraksi di Mall Epicentrum. Korbannya rata-rata perempuan. Kalau yang laki-laki biasanya HPnya diambil saat mabuk pada malam hari,” paparnya.
Polisi berhasil menyita barang bukti berupa tiga topi dan empat unit HP. 1 HP i Phone 11 Pro max gold, 1 HP Samsung M 51, Samsung S 10, 1 HP Realmi C 17 dan satu dompet pelaku. Polisi terus mengembangkan kasus ini dan mencari pelaku lainnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta