JAKARTA, iNewsBekasi.id - Suatu ketika orang-orang utusan Baginda Raja dikirim datang menemui Abu Nawas. Sang raja pun menginginkan jika dia hadir di Istana. Mereka juga mau menanyakan mengapa Abu Nawas menolak perintah Raja saat hendak diangkat menjadi pejabat qadhi (hakim istana).
"Hai Abu Nawas, kau dipanggil Raja untuk menghadap ke istana," ucap Wazir utusan Raja, seperti dikutip dari nu.or.id.
"Buat apa Raja memanggilku? Aku tidak ada keperluan dengannya," jawab Abu Nawas dengan nada santai.
"Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada Rajamu," tegas Wazir.
"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar," kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.
Abu Nawas berkelakuan seperti itu agar dianggap tidak waras sehingga Raja tidak lagi memaksanya menjadi qadhi. Wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas.
"Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Raja?" tanya Wazir.
"Katakan kepada Rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau," kata Abu Nawas.
Editor : Eka Dian Syahputra