Selain itu, Kang Emil pun berharap, pendukung klub sepak bola harus mulai menyikapi setiap pertandingan dengan bijaksana. "Kalau menang ya didukung, kalau kalah didoakan. Bukan malah sebaliknya, melampiaskan kekalahan dengan cara-cara yang akhirnya (berujung tragedi)," ucap Kang Emil.
Adapun kepada pihak pengelola sepak bola di Indonesia, Kang Emil meminta agar tidak mementingkan rating siaran televisi. Alangkah baiknya memikirkan hal-hal yang rasional jika ada laga besar dengan tensi tinggi.
"Kemudian teknis manajemen sepak bola sendiri kadang-kadang dikritisi selalu malam hari, sehingga pengamanan agak repot. Mudah-mudahan jangan dipaksakan atas nama rating tv, pendapat saya," ujar Gubernur Jabar
Terkait masalah keamanan, Kang Emil juga meminta agar antisipasi kerusuhan dengan menembakkan gas air mata tidak terulang. Selain dilarang oleh FIFA, upaya tersebut membahayakan penonton di tribun. "Pengamanan dievaluasi. Masalah gas air mata yang mungkin seharusnya tidak terjadi," tuturnya.
Kang Emil menilai penundaan laga Persib Bandung vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, pascatragedi Kanjuruhan sebagai keputusan tepat.
Editor : Eka Dian Syahputra