JAKARTA, iNewsBekasi.id - Apresiasi akan peran TNI AD dalam menolong banyak nyawa saat tragedi Kanjuruhan yang diungkapkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana dihadapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam sebuah acara yang digelar TNI AD, beberapa waktu lalu akan lebih pas bila ikut mengapresiasi Polri juga.
Pasalnya, walau polisi dipandang sebagai pihak yang paling banyak bertanggung jawab atas ratusan korban jiwa penonton laga Arema FC vs Persebaya ini, namun peran polisi dalam mengamankan jalannya laga ini juga tak bisa dihilangkan begitu saja.
"Terlepas apa yang dilakukan polisi dengan menembak gas air mata yang disebut sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban, peran polisi juga ada yang menolong korban, ada polisi yang tidak arogan saat itu," ujar pengamat sepakbola, Kesit B Handoyo di Jakarta, baru-baru ini.
Ia pun sependapat jika pihak Arema FC harusnya tak hanya berterimakasih kepada TNI AD saja tetapi juga kepada Polri.
Kesit Kesit pun menyarankan jika pihak Arema FC harusnya imbang dan adil dalam mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya saat itu.
"Kalau mau mengucapkan terima kasih ya serahkan saja ke publik. Biar publik yang menilai," pungkas Kesit.
Untuk diketahui, dalam video yang diunggah akun Instagram @kodam.ix.udayana, tampak Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana berbicara di sebuah acara yang digelar TNI AD yang juga dihadapan KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman. Presiden Arema FC itu awalnya mengucap permintaan maaf sebesar-besarnya kepada para prajurit TNI AD yang berjaga saat Tragedi Kanjuruhan itu terjadi.
Ia mengaku melihat sendiri bagaimana para prajurit TNI AD banyak membantu menyelamatkan nyawa suporter Aremania.
“Saya Presiden Arema mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak-bapak TNI AD dimana kita tahu sendiri, saya melihat sendiri bagaimana bapak di lapangan memang benar-benar banyak membantu menyelamatkan nyawa kita,” ujar Gilang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta