JAKARTA, iNewsBekasi.id - Melaksanakan sholat lebih awal dalam Islam merupakan hal yang sangat dianjurkan. Di mana ini punya keutamaan luar biasa besar. Akan tetapi, saat lapar tiba maka sebagian orang pun akan mendahulukan hal tersebut.
Hal ini pun kerap terjadi, terlebih pada waktu jam-jam sholat yang waktunya mepet. Seperti Jumatan dan Magrib yang mana waktu itu berupa jam-jamnya perut mulai keroncongan.
Lalu, bolehkah mendahulukan makan daripada sholat?
Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia Ustadz Fauzan Amin mengatakan hal yang perlu digarisbawahi mana yang didahulukan antara makan dan sholat yaitu melihat kondisi serta situasi ketika itu.
"Kalau memang waktu sholatnya masih panjang, tidak ada salahnya untuk makan dulu," katanya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
Artinya: "Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari sholat magrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian." (HR Bukhari nomor 672 dan Muslim: 557)
Ustadz Fauzan Amin menerangkan, maksud hadis tersebut adalah waktu yang kondisional. Apabila perut lapar bisa membuat Anda jadi tidak khusyuk sholat serta sakit dan lemas, maka dahulukanlah makan.
"Seandainya memilih sholat terlebih dahulu, tapi pada saat sholat tidak khusyuk gara-gara ingat makanan, maka hendaknya makan dulu selama tidak ada niat menafikan sholat," terangnya.
Akan tetapi apabila sengaja meninggalkan sholat tepat waktu karena memilih makan dulu, padahal tidak sedang darurat, maka urusannya akan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Wallahualam bishawab.
Artikel ini telah terbit di Okezone dengan judul "Apakah Boleh Mendahulukan Makan Dibanding Sholat?".
Editor : Eka Dian Syahputra