get app
inews
Aa Text
Read Next : Dikritik Thom Haye, Pelatih Almere City Akhirnya Dipecat

Sejarah Jalur Pantura yang Tak Banyak Diketahui, Saksi Bisu Kerja Paksa

Kamis, 17 November 2022 | 15:21 WIB
header img
Sejarah Jalur Pantura yang Tak Banyak Diketahui, Saksi Bisu Kerja Paksa. (Foto: Yunibar/iNews.id)

Bekasi, iNewsBekasi.id - Sejarah Pantai Utara (Pantura) tak bisa dilepaskan dari cerita kelam pembangunan jalan Groote Postweg atau Jalan Raya Pos. 

Jalan Pantura merupakan salah satu jalur yang menghubungkan Cilegon, Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga Banyuwangi. Jalur ini menjadi jalan favorit para pemudik dari Jakarta ketika menuju kampung halaman di kawasan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Namun siapa sangka jika Jalur Pantura ini sebenarnya merupakan sisa peninggalan penjajahan Belanda? Ya, jalur Pantura sudah ada sejak masa pemerintahan Herman Willem Daendels yang selesai pada tahun 1808.

Selama proses pengerjaan jalan sepanjang 1.000 kilometer ini, banyak nyawa terenggut karena sistem kerja paksa yang dilakukan oleh Willem. Bagaimana tidak, dalam jangka waktu satu tahun Jalur Pantura harus sudah selesai.

Sejarah mengenai Jalur Pantura memang belum banyak dikenal masyarkat. Padahal jalanan mulus tersebut menjadi saksi bisu kekejaman pemerintahan Belanda.

Awal mulanya dibangun jalur ini karena ingin melindungi Pulau Jawa dari kekuasaan Prancis dan juga Inggris. Dengan adanya jalanan membuat akses pasukan Belanda mudah untuk memantau dan menjaga kawasan di Pulau Jawa.

Dalam pembuatannyam Jalur Pantura atau dikenal sebagai Jalur Raya Pos ini dilakukan secara dua tahapan.

Pertama, Willem memulai pembuatan jalur dari Pelabuhan Merak-Ujung Kulon pada tahun 1808. Kemudian dilanjut dengan pembangunan jalanan dari Anyer, Batavia hingga Merak, sehingga jalur Batavia-Banten sudah bisa selesai.

Pada 1809, pembangunan dimulai dari Pandeglang sampai ke kota Sumedang. Lalu dilanjutkan kembali pembangunan hingga Semarang dan Demak.

Pekerja yang merupakan orang Indonesia meninggal dunia karena kelelahan, kelaparan, hingga terkena penyakit malaria. Begitulah sekilas sejarah mengenai Jalur Pantura.

Editor : Fatiha Eros Perdana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut