JAKARTA, iNewsBekasi.id - Suatu hari Abu Nawas menjaili Baginda Raja. Tetapi kali ini usilnya dapat dibilang kelewatan. Pasalnya, Baginda Raja hampir saja kehilangan nyawanya. Akibatnya, dia jadi sangat murka terhadap ulah Abu Nawas tersebut.
Sebenarnya perbuatan Abu Nawas semata-mata hanya mau membalas atas perlakuan Baginda Raja kepadanya. sebab, bukan sekali dua kali saja, Abu Nawas juga beberapa kali hampir celaka karena perbuatan usil Baginda Raja.
Saat ini Baginda Raja diselimuti amarah yang sangat memuncak. "Cari Abu Nawas, tangkap dan bawa ke sini!" perintahnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Juha Official, Kamis (15/12/2022).
Beberapa pengawal kerajaan langsung berangkat menuju rumah Abu Nawas. Sesampainya di sana, mereka menangkap Abu Nawas dengan kasar.
"Apa-apaan ini? Apa salahku?" tanya Abu Nawas ketakutan.
"Kami diperintah Baginda Raja untuk menangkapmu. Kalau kamu menolak, kami tetap akan membawamu dengan cara paksa," jawab para pengawal.
Abu Nawas pun hanya bisa pasrah. Dia lalu digiring ke istana dan dihadapkan kepada Baginda Raja.
"Ampun Paduka yang mulia, kenapa hamba diperlakukan kasar begini?" tanya Abu Nawas.
"Kamu jangan pura-pura tidak tahu. Kamu telah membuat aku murka. Perbuatan usilmu kemarin hampir saja membuatku mati. Kamu keterlaluan dan sangat kurang ajar," jawab Baginda Raja penuh emosi.
"Maafkan hamba Paduka yang mulia. Hamba khilaf," ucap Abu Nawas.
"Saat ini sudah tidak ada maaf bagimu. Kamu harus dihukum mati," bentak Baginda Raja.
"Lalu dengan cara apa hamba dihukum mati Paduka? Dipancung atau digantung?" tanya Abu Nawas.
"Bukan, bukan dengan cara seperti itu, karena hukuman seperti itu hanya jadi bahan lelucon bagimu," balas Baginda Raja bertambah emosi.
Abu Nawas menangkap keseriusan pada diri Baginda Raja. "Sepertinya Paduka tidak main-main. Ia terlihat sangat marah padaku," pikir Abu Nawas.
Bahkan para menteri dan prajurit menundukkan kepala, tidak ada yang berani menatap Baginda Raja.
"Hai pengawal, masukkan Abu Nawas ke kandang singa," teriak Baginda Raja memecah keheningan.
Para menteri dan segenap prajurit terkejut mendengar perintah tersebut, sebab walau bagaimanapun Abu Nawas adalah sosok yang baik, sering berjasa mengungkap kasus-kasus di dalam istana yang sulit terpecahkan.
Mereka tidak sampai hati melihat Abu Nawas tewas mengenaskan diterkam singa buas. Tapi karena ini adalah titah Baginda Raja, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya.
Kemudian seorang penasihat istana berkata, "Ampun Paduka yang mulia, apakah tidak berlebihan hukuman yang diberikan. Bukankah lebih baik bila Abu Nawas dihukum penjara saja," ujar penasihat istana coba membela Abu Nawas.
"Kalau tidak suka dengan keputusanku, kau boleh ikut dengan Abu Nawas!" hardik Baginda Raja.
Sang penasihat istana hanya terdiam. Ia tidak berani membantahnya.
Sementara Abu Nawas tertunduk lesu mendengar keputusan tersebut. Tubuhnya langsung lemas dan gemetaran.
Namun ketika hendak dimasukkan ke kandang singa, Abu Nawas berkata, "Ampun Paduka yang mulia, hamba ikhlas menerima hukuman ini dan hamba sudah pasrah, tapi berilah waktu hamba 3 bulan, hamba ingin agar di akhir kematian disibukkan oleh amal ibadah."
Sejenak Baginda Raja terdiam. Tidak beberapa lama kemudian Baginda Raja berkata, "Baik aku kabulkan permintaanmu. Tapi selama itu pula kamu harus hidup dalam penjara dan kamu dilarang menemui keluargamu."
Abu Nawas pun menyetujui syarat tersebut. "Kalau diperkenankan, bolehkah saya minta satu permintaan lagi?" tutur Abu Nawas.
"Apa permintaanmu?" tanya Baginda Raja.
"Supaya kehidupan hamba di dalam penjara tidak membosankan, izinkan hamba memberi makan singa yang ada di kandang," jawab Abu Nawas.
"Tidak masalah, nanti ruang penjaramu bersebelahan dengan kandang singa," ujar Baginda Raja.
Maka dimasukkanlah Abu Nawas ke penjara. Pada bulan pertama, Abu Nawas melalui waktu dengan beribadah. Sedangkan tiap pagi dan sore diisi memberi makan singa.
Pada bulan kedua dan ketiga, Abu Nawas makin tekun beribadah. Ia juga lebih rajin memberi makan singa. Abu Nawas memperlakukan singa itu layaknya sahabat.
Tiga bulan pun berlalu dan tibalah saatnya bagi Abu Nawas untuk menjalani hukuman atas perintah Baginda Raja.
Beberapa pengawal istana memasukkan Abu Nawas ke kandang singa. Sementara para menteri yang ikut menyaksikan merasa iba dengan nasib Abu Nawas.
Tapi tiba-tiba terjadi peristiwa tidak terduga saat Abu Nawas berada di dalam kandang singa. Singa tersebut tidak menerkam, tapi justru menjilati kaki dan tangan Abu Nawas. Abu Nawas pun membalasnya dengan mengelus-elus tubuh dan kepala singa.
Singa yang terkenal buas ini mendadak tunduk dan nurut kepada Abu Nawas. Sontak saja pemandangan itu membuat mereka yang hadir menjadi terkejut dan heran.
"Abu Nawas ternyata punya kesaktian," ujar salah satu menteri.
Dikarenakan singa itu tidak mau menerkam, akhirnya Abu Nawas dikeluarkan dari kandang dan disuruh menghadap Baginda Raja.
"Hai Abu Nawas, kenapa singa itu tidak mau memakanmu? Kamu punya kesaktian?" tanya Baginda Raja heran.
"Sama sekali hamba tidak punya kesaktian Paduka," jawab Abu Nawas.
"Tapi kenapa singa itu tidak mau memakanmu?" tanya Baginda Raja lagi.
"Begini Paduka yang mulia, selama tiga bulan ini hamba rutin memberi singa itu makan dan minum, dan hamba juga memperlakukan dia dengan baik, oleh sebab itulah hamba tidak dimangsanya, sebab dia pikir hamba adalah orang yang berjasa bagi dia, padahal hanya tiga bulan hamba memperlakukan dia dengan baik."
"Dia memang seekor singa yang buas, tapi dia tahu balas budi. Buktinya dia tidak memaksa hamba, sedangkan Paduka sendiri bertahun-tahun hamba mengabdi kepada Paduka dan berjasa bagi istana ini tapi hanya karena satu kesalahan Paduka begitu tega menjatuhkan hukuman mati kepada hamba," tutur Abu Nawas menjelaskan.
Mendengar hal itu, Baginda Raja pun menyadari akan kesalahannya. "Maafkan aku Abu Nawas. Aku telah berbuat khilaf."
"Baiklah, sekarang kamu boleh pulang dan ini ada hadiah uang untukmu dan keluargamu. Terimalah sebagai rasa terima kasihku karena telah menyadarkanku," ujar Baginda Raja.
Berkat kecerdikannya, Abu Nawas kembali lolos dari hukuman mati.
Wallahu a'lam bisshawab.
Artikel ini telah terbit di Okemuslim dengan judul "Apes! Abu Nawas Dihukum Masuk Kandang Singa Gara-Gara Bikin Satu Kesalahan".
Editor : Eka Dian Syahputra