get app
inews
Aa Read Next : Sosok Mega Suryani Dewi, Ibu Muda yang Dibunuh Suami di Bekasi Ternyata Host Live Produk Kecantikan

Berkedok Supranatural, Begini Kronologi Pembunuhan Berantai di Bantargebang Bekasi

Jum'at, 20 Januari 2023 | 18:06 WIB
header img
Berkedok Supranatural, Begini Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi. Foto: ilustrasi/Ist

BEKASI, iNewsBekasi.id - Kasus pembunuhan satu keluarga di Kota Bekasi belum lama ini menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, mulanya kematian itu diduga keracunan. Kini, mulai terkuak tabir pembunuhan berantai tersebut.

Mirisnya lagi, tersangka adalah keluarga dari para korban. Lantas, bagaimana kronologi kasus ini?

1. Ditemukan Tak Berdaya Dalam Kondisi Mulut Berbusa

Kasus berawal pada Kamis (12/1/2023) ketika polisi menerima laporan adanya seorang keluarga ditemukan tak berdaya dalam kondisi mulut berbusa di kediamannya di Bantargebang, Kota Bekasi. Satu keluarga itu terdiri dari Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), Muhammad Riswandi (16), Muhammad Dede Solehudin (34) dan Neng Ayu Susilawati (5).

2. Dari 5 Orang Anggota Keluarga, 3 Meninggal Dunia

Pada hari yang sama tiga di antara lima korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang dinyatakan meninggal dunia. Tiga yang meninggal yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Sementara, Dede Solehudin dan Neng Ayu Susilawati menjalani perawatan dan belakangan dinyatakan sehat.

RSUD Bantargebang menyatakan ada indikasi keluarga tersebut diduga keracunan. “Yang jelas pasien yang kemarin kita tangani itu indikasinya keracunan,” kata Humas RSUD Bantargebang Sandi Romadoni, Jumat (13/1/2023).

3. Polisi Temukan Kejanggalan

Dalam penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan kejanggalan, dimana ditemukan zat-zat beracun di rumah korban. Belakangan dari hasil forensik dan laboratorium zat-zat tersebut merupakan racun tikus dan racun hama yaitu pestisida.

Temuan tersebut memastikan bahwa satu keluarga yang berujung tewasnya tiga orang itu bukanlah keracunan. Melainkan dibunuh oleh seseorang.

"Ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, dalam press conference, Kamis (19/1/2023).

4. Polisi Tangkap Tiga Tersangka, Salah Satunya Suami Korban 

Tak lama setelah penyelidikan, polisi menangkap dua orang yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kedua orang itu yakni Wowon (60) alias Aki yang merupakan suami sambung dari Ai Maimunah, serta Solihin. 

Saat polisi melakukan interogasi, ternyata Dede Solehudin atau salah satu anggota keluarga yang selamat saat diduga keracunan justru juga mengarah kepada tersangka. 

"Yang satu (Dede) minum racun juga. Sengaja minum racun tetapi tidak banyak, dan ternyata ini juga tersangka," ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis (19/1/2023).

Polisi menyatakan ketiga pelaku ini merupakan orang dekat dari korban keluarga yang meninggal dunia. Bahkan salah satunya merupakan suami sambung dari Ai Maimunah.

5. Pembunuhan Berantai Berkedok Supranatural 

Penangkapan Wowon, Solihin dan Dede Solehudin tidak hanya menguak penyebab kematian satu keluarga di Kota Bekasi. Namun juga tidak pidana lainnya, yakni pembunuhan berantai. 

Pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka ini terkuak ketika polisi mendalami motif pembunuhan satu keluarga. Ternyata, pembunuhan dilakukan lantaran korban keluarga dianggap berbahaya karena mengetahui ketiga tersangka melakukan tindak pembunuhan lainnya. 

"Apa motif pelaku? Ternyata korban (keluarga) dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain, apakah itu? Mereka (tersangka) melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. 
Rupanya dalam keseharian, ketiga tersangka menarasikan diri sebagai orang yang mampu meningkatkan kekayaan, memotivasi orang lain dan melakukan janji-janji. Namun, bukannya memberikan kekayaan, ketiga tersangka justru menghilangkan nyawa-nyawa korban yang berdatangan. 

"Mereka melakukan serial killer (pembunuhan berantai) dengan motif janji dikemas supranatural. Jadi perjalanan pembunuhan endingnya ambil uang dari orang yang terpedaya," jelas Fadil.

Awalnya aksi penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban menyerahkan harta benda, lalu dihilangkan (dibunuh), termasuk saksi yang mengetahui.

6. Sembilan Korban, Enam di Luar Bekasi

Ketiga tersangka ternyata bukan hanya membunuh keluarga di Kota Bekasi, melainkan sudah pernah membunuh enam orang lainnya.

Empat korban di Cianjur, satu korban sedang dalam pencarian, dan satu lagi di Garut yang ditemukan sudah dikubur di pekarangan rumah.

Mirisnya, korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs merupakan anggota keluarga, yaitu istrinya, mertuanya, dan anaknya.

Berikut daftar nama-nama korban pembunuhan berantai:

  1. Ai Maimunah (40), istri siri dan anak tiri dari Wowon. 
  2. Ridwan Abdul Muiz (20) anak kandung Ai Maimunah dan suami pertama 
  3. Muhammad Riswandi (16) anak kandung Ai Maimunah dan suami pertama

Cianjur 

  1. Lubang Pertama diduga Bayu usia dua tahun. 
  2. Lubang Kedua diduga atas nama Noneng 
  3. Lubang Kedua diduga atas nama Wiwik 
  4. Lubang Ketiga diduga atas nama Fadilah

Garut: 

1. Satu jenazah belum diketahui identitasnya. Sempat dibuang ke laut, ditemui warga hingga akhirnya dikuburkan secara wajar. 

1 korban lain masih dicari dan belum teridentifikasi.

Garut: 1. Satu jenazah belum diketahui identitasnya. Sempat dibuang ke laut, ditemui warga hingga akhirnya dikuburkan secara wajar. 1 korban lain masih dicari dan belum teridentifikasi.

Artikel ini telah terbit di SINDOnews.com dengan judul "Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi Berkedok Supranatural".

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut