DELISERDANG, iNews.id - Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap seorang perempuan berhijab. Kejadian tersebut menjadi perbincangan warganet usai diunggah ke media sosial dan disebar lewat WhatsApp.
Video itu diduga direkam di Kuburan Cina di wilayah Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Dalam video itu, korban berulang kali dipukul dan ditendang para pelaku yang diduga mengenal dan teman korban. Bahkan, korban sudah berulang kali meminta supaya para pelaku menghentikan perbuatan mereka, namun mereka tidak peduli.
"Enggak usah di video-videokan lah kak," kata korban.
"Enggak apa-apa, orang enggak di viralin kok," kata perekam video.
"Nih lihat muka aku paling cantik ini," tambah si perekam video.
Seorang pelaku bahkan sempat menarik korban. Seolah akan menghentikan pengeroyokan itu. Namun perempuan berbadan gempal itu justru menendang korban hingga jatuh tersungkur.
"Iyah, enggak pande berantemnya dia rupanya," sebut si perekam video.
Korban yang mengenakan kaos hitam tampak tak berdaya, saat kepala dan badannya berulang kali ditendang oleh pelaku.
Bahkan pelaku sempat menampar wajah korban dengan keras.
"Kak sudah kak, ampun kak," ucap korban.
Tapi mendengar kalimat korban yang meminta ampun, membuat korban semakin beringas.
"Mau kau apa," ucapnya sok jago di hadapan teman-temannya.
Korban pun tampak menangis kesakitan akibat pukulan bertubi-tubi yang dilayangkan ke tubuhnya yang mungil tersebut.
"Ampun kak," ucap korban.
Rekan pelaku yang merekam video pun, sempat meminta pelaku untuk menyudahi aksi sok jagonya.
"Ini pelajaran buat kau," kata pelaku lain.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumut dan Polsek Delitua tengah menyelidiki kasus penganiayaan yang telah terlanjur vital itu.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Senin (201/2/2021) embenarkan hal tersebut.
“Video penganiayaan itu sudah kita simpan. Kita belum tahu identitas para pelaku maupun korban. Tapi saat ini kasusnya sedang diselidiki,” tandas Hadi.
Editor : Eka Dian Syahputra