iNews.id - Dihapuskannya aturan gol tandang, ini syarat Timnas Indonesia untuk lolos ke babak final Piala AFF 2020. Hanya ada satu syarat mutlak Timnas Indonesia bisa menuju final Piala AFF 2020 adalah memenangkan pertandingan atas Singapura di leg II semifinal Piala AFF 2020, baik itu di waktu normal, perpanjangan waktu atau adu tendangan penalti.
Semalam, Timnas Indonesia harus puas berbagi angka 1-1 atas Singapura di leg I semifinal Piala AFF 2020. Walau sempat unggul lebih dulu melalui Witan Sulaeman pada menit 28, Timnas Indonesia mengalami kecolongan bola dari penyerang Singapura, Ikhsan Fandi, di menit 70.
Jika menganut laga kandang-tandang, hasil di atas sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia. Sebab, Timnas Indonesia sanggup menahan Singapura di kandang lawan.
Sangat disayangkan, karena situasi pandemi Covid-19, laga leg II semifinal Piala AFF 2020 juga dilangsungkan di Singapura. Karena itulah, laga leg II yang berlangsung pada, Sabtu (25/12/2021) pukul 19.30 WIB juga dilangsungkan di Stadion National.
Seperti yang sudah disinggung di atas, dampak Covid-19 dan laga yang digelar di satu tempat, aturan gol tandang pun dihapus. Jika skor leg II berakhir sama kuat 0-0, 1-1, 2-2, 3-3 maupun seterusnya, bakal dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit.
Jika skor masih imbang, laga dilanjutkan ke adu tendangan penalti. Mentalitas pemain Timnas Indonesia wajib kuat menjalani babak ini. Jangan sampai kejadian yang sudah-sudah kembali terulang. Sekadar diketahui, Timnas Indonesia kerap kalah di babak adu tendangan penalti di fase krusial Piala AFF.
Salah satunya tercipta saat Timnas Indonesia kalah adu tendangan penalti dari Thailand di final Piala AFF 2002. Sekarang, menarik menanti dobrakan apa yang telah dipersiapkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Kehadiran Egy Maulana Vikri di leg II, dipercaya bakal dimanfaatkan Shin Tae-yong sebaik mungkin.
Egy Maulana Vikri diprediksi takkan menggantikan posisi Witan Sulaeman maupun Irfan Jaya di posisi sayap. Pemain milik FK Senica ini diprediksi berperan sebagai false nine atau penyerang palsu. Ia menggantikan Ezra Walian atau Dedik Setiawan yang kurang moncer saat mentas di lini depan Timnas Indonesia.
Editor : Fatiha Eros Perdana