JAKARTA, iNewsBekasi.id - Abu Nawas bikin Baginda Raja begitu kesal. Dirinya mencari-cari kesalahan Abu Nawas agar dapat menjatuhkan hukuman. Baginda Raja pun sampai bertanya dengan para pengawal cara menjebak Abu Nawas.
Hingga suatu ketika, Abu Nawas dipanggil ke sebuah acara makan dengan keluarga kerjaaan. Ketika menengok Baginda Raja, Abu Nawas pun bertanya.
"Ampun Paduka yang mulia, ada gerangan apa, kenapa tiba-tiba Baginda memanggil hamba?" ujar Abu Nawas seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.
"Tidak ada apa-apa Abu Nawas. Aku hanya ingin mengajakmu makan. Ayo silakan duduk," jawab Baginda Raja sambil mempersilahkan Abu Nawas duduk.
Kemudian datanglah pelayan istana menyiapkan hidangan ayam panggang dan beberapa makanan lezat lainnya. Lalu Baginda Raja dan Abu Nawas duduk bareng di meja makan yang penuh dengan hidangan yang enak.
"Kebetulan sekali Baginda dari pagi hamba belum makan," ucap Abu Nawas cengengesan.
Mencium aroma ayam panggang di depannya yang sangat menggugah selera makan, Abu Nawas bergegas mengambilnya. Akan tetapi, ketika mau memakan ayam tersebut tiba-tiba Baginda Raja mencegahnya.
"Tunggu dulu Abu Nawas. Di tanganmu ada sepotong ayam panggang lezat, silakan dinikmati, tapi ingat jika kamu memotong paha ayam itu maka aku juga akan memotong pahamu," ujar Baginda Raja.
"Jika kamu memotong leher ayam itu, aku juga akan memotong lehermu. Jika kamu memotong dada ayam itu, maka aku akan memotong dadamu. Intinya apa pun yang kamu lakukan kepada ayam itu, aku juga akan melakukan hal yang sama kepadamu," imbuhnya.
Mendengar perkataan itu, Abu Nawas terkejut bukan main. Dia cuma terdiam sambil memegang ayam panggang di tangannya.
Sepertinya dugaan Abu Nawas selama ini benar jika Baginda Raja ingin menjebaknya. Abu Nawas yang tadinya ingin memakan ayam tersebut, kini merasa bingung dengan petunjuk yang telah dititahkan Baginda Raja.
Di tengah-tengah kebingungannya, Abu Nawas semakin tersiksa lantaran ayam panggang lezat yang harusnya bisa memuaskan rasa laparnya sejak datang ke istana, malah menjadi petaka baginya. Abu Nawas pun mulai memutar otak cerdasnya untuk mendapatkan jalan keluarnya.
Karena hal itu, suasana di ruang makan jadi tegang. Para pejabat saling memandang dan ada yang berbisik kecil.
Mereka yang hadir tidak mengerti dengan maksud Baginda Raja terhadap Abu Nawas, karena tidak diberi tahu sebelumnya. Mereka hanya bisa menebak-nebak di dalam hati sambil menunggu sikap Abu Nawas.
Dia lalu mendekatkan ayam panggang di mulutnya, melihat hal itu Baginda Raja sudah bersiap-siap untuk membalaskan dendamnya. Akan tetapi tiba-tiba Abu Nawas menjilati paha ayam tersebut tanpa henti-henti bahkan Abu Nawas berdiri dari kursinya dan mengubah posisinya jadi menunggingkan pantat.
"Hei Abu Nawas, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Baginda Raja heran.
"Hamba sedang menjilati pantat ayam, Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas dengan entengnya.
"Lalu apa maksudmu menungging seperti itu?" tanya Baginda Raja lagi.
"Hamba menunggu Paduka melakukan hal yang sama seperti yang hamba lakukan kepada ayam ini," jawab Abu Nawas.
Mendengar jawaban Abu Nawas, spontan membuat Baginda Raja tidak bisa berkutik. Mana mungkin Baginda Raja menjilati pantat Abu Nawas. Memang konyol tingkah Abu Nawas.
Wallahu a'lam bissawab.
Editor : Eka Dian Syahputra