JAKARTA, iNewsBekasi.id - Film Hollywood ini rupanya sukses besar walau diproduksi dengan biaya yang minim. Pada proses pembuatannya, film Hollywood bisa diproduksi dengan biaya yang besar dan kecil.
Anggaran besar tak selalu menjamin film akan sukses besar. Namun sebaliknya, bujet kecil tidak juga membuat film tampak murahan dan tak laku. Buktinya, terdapat film dengan bujet yang murah bisa mendapatkan pemasukan berkali-kali lipat dari modal awalnya.
Lantas, apa saja film Hollywood berbiaya murah tapi meraup keuntungan besar? Dilansir dari Kincir melalui SINDonews, berikut informasinya.
1. Friday the 13th (1980)
Meski film ini menyuguhkan aksi tebas-tebasan yang membuat ngilu, Friday the 13th rupanya digarap dengan bujet cukup kecil, yaitu USD550.000 (sekitar Rp8,1 miliar).
Demi menekan biaya produksi, sutradara Sean S. Cunningham tidak mengincar aktor hebat untuk membintangi Friday the 13th. Cunningham justru cuma perlu aktor baru dengan wajah menarik, bisa membaca dialog dengan baik, dan yang pasti enggak masalah dibayar murah.
Friday the 13th berhasil menarik banyak penonton saat penayanganny dan mendapatkan pemasukan sebanyak USD59,8 juta (sekitar Rp871 miliar).
2. Mad Max (1979)
Sebelum dikenal sebagai aktor Hollywood, Mel Gibson terlebih dulu memulai karier aktingnya di industri perfilman Australia. Di awal kariernya, dia membintangi film garapan George Miller yang berjudul Mad Max. Film bertema distopia ini ternyata menggunakan bujet yang terbilang sedikit, yaitu USD200.000 (sekitar Rp2,9 miliar).
Bujet yang pas-pasan rupanya tak menghambat Miller untuk bikin film aksi yang keren. Tak hanya di Australia, Mad Max juga sukses menarik perhatian penonton Amerika Serikat. Buktinya, film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD99,8 juta (sekitar Rp1,5 triliun).
3. Halloween (1978)
Dua tahun sebelum Friday the 13th dirilis, sutradara John Carpenter terlebih dulu merilis film horor slasher yang berjudul Halloween. Film ini juga memperkenalkan karakter ikonis di dunia horor, yaitu Michael Myers. Di film horor pertama yang disutradarainya, Carpenter menggarap Halloween dengan bujet USD325.000 (sekitar Rp4,8 miliar).
Demi menekan bujet filmnya, Carpenter dan aktor yang membintangi Halloween pun rela dibayar murah. Apalagi, Halloween jadi film debutnya Jamie Lee Curtis sebagai aktris. Agar pengeluaran tak semakin banyak, Carpenter dan krunya menggunakan wardrobe dan properti yang murah atau dibuat sendiri.
Dengan mengangkat tema seorang psikopat yang berusaha membunuh seorang pengasuh anak, Halloween berhasil memperoleh pemasukan sebanyak USD70 juta (sekitar Rp1,1 triliun).
4. The Blair Witch Project (1999)
Dengan konsep ala film dokumenter, Myrick dan Sanchez menggunakan bujet seminim mungkin, yaitu 60.000 dolar (sekitar Rp877 juta), untuk syuting The Blair Witch Project.
Saking ingin menciptakan nuansa film dokumenter dengan nuansa horor yang benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez menggunakan aktor tak terkenal, pencahayaan seadanya, dan latar tempat yang benar-benar ada di dunia nyata.
Agar penonton semakin percaya bahwa kejadian di The Blair Witch Project benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez sampai nekat membuat hoaks di internet. Tak disangka, cara yang dilakukan kedua sutradara ini berhasil dan jadi salah satu film terbaik di Sundance Festival. The Blair Witch Project berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD249 juta (sekitar Rp3,7 triliun).
5. Open Water (2003)
Tak bisa dibayangkan bagaimana ngerinya terjebak di lautan tanpa ada seorang pun yang menolong. Namun, itulah yang pernah dialami oleh pasangan Tom dan Eileen Lonergan yang tertinggal di lautan saat melakukan penyelaman di Great Barrier Reef di Australia.
Kisah tragis pasangan yang jasadnya enggak pernah ditemukan ini akhirnya diangkat ke sebuah film yang berjudul Open Water yang rilis tahun 2003. Sutradara Chris Kentis dan istrinya, Laura Lau, menggunakan uangnya sendiri untuk mendanai pembuatan film ini. Dengan bujet USD500.000 (sekitar Rp7,3 miliar), Kentis menggunakan hiu sungguhan untuk menciptakan ketakutan aktor yang benar-benar nyata.
Kerja keras Kentis dan para aktornya akhirnya terbayarkan. Setelah tayang di Sundance Film Festival, Lionsgate pun tertarik mendistribusikan film ini ke berbagai bioskop. Open Water pun berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD54,7 juta (sekitar Rp797 miliar).
6. Napoleon Dynamite
Pertemanan yang baik bisa membuat kalian sukses. Itulah yang dibuktikan oleh sutradara Jared Hess.Setelah film pendek Hess diterima dengan baik di Slamdance Film Festival, teman sekelasnya yang bernama Jeremy Coon meyakinkan Hess untuk berhenti kuliah dan berkerja sama membuat sebuah film panjang. Saking niatnya, Coon membantu mencari investor yang mau mendanai film mereka.
Dengan bujet USD400.000 (sekitar Rp5,9 miliar), Hess membuat film yang diadaptasi dari kisah hidupnya sendiri berjudul Napoleon Dynamite.Untuk menekan biaya produksi, Hess akhirnya merekrut teman kampusnya sendiri untuk membintangi filmnya.
Namun untuk alasan komersial, Hess akhirnya merekrut aktor ternama yang mau bergabung di proyek berbujet kecilnya, yaitu Tina Majorino, Diedrich Bader, dan Haylie Duff.
Editor : Eka Dian Syahputra