get app
inews
Aa Read Next : Langkah ASG Bantu Pemerintah Wujudkan Program Rumah Gratis bagi Warga Kurang Mampu Diapresiasi

Poros 8 Kota Petualangan Seks Sarah, PSK Online Jalur Open BO

Senin, 24 Januari 2022 | 13:25 WIB
header img
Poros 8 kota petualangan seks Sarah (24) seorang PSK online lewat Open Booking Out/Order (BO). (Foto: IST)

JAKARTA,iNews.id - Poros 8 kota petualangan seks Sarah (24) seorang PSK online lewat Open Booking Out/Order (BO). 

Jauh sebelum tinggal dan menetap di Jakarta, dia sudah menyinggahi 8 kota besar dari perjalanannya sebagai pekerja seks. 

“Aku pernah di Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Semarang, Bali, Balikpapan, Makassar, dan akhirnya Jakarta,” ujar wanita asal Subang, Jawa Barat, Senin (24/1/2022). 

Seluruh kota di beberapa Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi itu Sarah nikmati sekitar 2,5 tahun saat dirinya memberanikan keluar dari rumah tantenya di Bandung. 

“Awalnya aku di Denpasar, Bali cuma mau kabur dari keluarga. Setelah itu aku kehabisan uang ya udah terus cari jalan pintas ini (PSK online),” tuturnya. 

Saat pertama kali menjual diri, dia sempat ketakutan. Kala itu, dia ditawari teman prianya yang doyan main PSK untuk berhubungan seks. Karena tak memiliki pilihan lantaran tinggal di kota orang dan jauh dari keluarga, Sarah mengiyakan. Upah sekali kencan untuk pertama kalinya dia dapat Rp750 ribu. Uang itu tidak dia manfaatkan sebaik mungkin, misalnya kembali kepada keluarganya di Bandung. 

“Karena mungkin dapatnya mudah akhirnya aku ngabisin uangnya cepet. Besoknya aku cari pelanggan lagi,” ucap Sarah. Sempat menaikkan tarif Rp1 juta untuk layanan short time, rupanya harga itu dinilai terlalu mahal. 

Sarah kemudian menurunkan tarif hingga disepakati Rp500 ribu. Dengan Rp500 ribu sekali kencan, Sarah kebanjiran orderan via Open BO. Lewat mulut ke mulut pelanggannya, Sarah memiliki daftar tunggu pelanggan. 

Artinya, jadwal kencan yang padat membuat sang tamu terpaksa menunggu. “Sempat dua bulan di Bali, aku akhirnya ke Balikpapan setelah diajak temanku,” kata mantan kasir minimarket itu.

Seperti di Bali, di Balikpapan pun Sarah tak kehilangan pelanggannya. Beberapa pelanggan setia yang dikenal di Bali merekomendasikan Sarah kepada sejumlah pria hidung belang. Selama tinggal di beberapa kota besar itu, dia kerap berpindah-pindah hotel. Satu kamar hotel yang dia tempati tak pernah lebih dari 3 hari. 

“Hampir rata-rata begitu. Tapi, setelah di Jakarta terkadang capek yang begitu akhirnya di sini (Jakarta) aku masuk ke lokalisasi sebelum freelance sekarang,” ujarnya. 

Pemicu Sarah Terjun Jadi PSK Online 

Sarah terjun jadi PSK online bukan ujug-ujug kemauan dia. Pemicunya yakni orang tuanya bercerai yang membuat Sarah kabur dari rumah. Bapak dan ibu berpisah ketika Sarah menginjak usia 15 tahun. Setahun kemudian sang ibu menikah lagi. Sarah memutuskan keluar rumah lantaran konflik dengan ayah tirinya sehingga kerap membuat sang ibu menangis. 

“Ayah tiriku itu cunihin (genit), suka goda-goda aku. Makanya aku jijik,” ucapnya. 

Akibat sering cekcok, Sarah yang masih duduk di bangku SMA diminta sang ibu tinggal di Bandung bersama tantenya. Setelah lulus, dia sempat bekerja sebagai kasir minimarket. Karena memiliki uang hasil kerja kerasnya, Sarah jarang pulang ke rumah si tante. 

Apalagi saat itu sang ibu dan tantenya tengah berebut soal warisan kakeknya. Tak mau terlibat, dia kabur dari rumah lalu ngekos. Sempat berpacaran dengan salah satu pembeli minimarket, Sarah ternyata dijebak. Si pacar berulang kali selingkuh. Keduanya pun putus hingga membuat Sarah akhirnya minggat ke Bali.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut