Oleh karenanya, menurut Sukaemah perundungan itu berupa aksi kekerasan, sementara yang terjadi pada bocah SD bernama Fatir itu bukan bentuk perundungan.
Oleh karenanya, sang Wakil Kepsek ini tetap ngotot bersikukuh bahwa yang dialami Fatir bukan sebuah perundungan melainkan hanya sebuah candaan saja.
"Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundung kan beda lagi ya kekerasan dan ini bukan kekerasan,” ucapnya.
Ditambah lagi, pihak sekolah tidak pernah mendapati laporan dari Fatir terkait perundungan atau ejekan yang dilakukan oleh temannya.
"Gak ada laporan gak ada apa-apa, " pungkasnya.
Di lain pihak, setelah kejadian perundungan, korban dan keluaega melakukan pengobatan untuk kesembuhan buah hati.
Pada Agustus 2024, pihak Rumah Sakit mendiagnodis Fatit mengalami kanker tulang. Maka dari itu, kanker harus segera diamputasi kakinya.
Saat ini korban masih dilakukan perawatan medis di rumah sakit Dharmais Jakarta. Atas peristiwa dugaan yang dilakukan teman-temannya di sekolah ibunda korban bernama Diana sudah melaporkan kasusnya ke Mapolres Metro Bekasi.
Editor : Hikmatul Uyun