get app
inews
Aa Text
Read Next : Penampakan Bus Trans Wibawamukti Rute Jatimulya-Cikarang via Tambun dan Cibitung

Miris! Bocah SD Kakinya Diamputasi Jadi Korban Bully, Guru Sebut Cuma Bercanda: Ini Bukan Kekerasan

Rabu, 01 November 2023 | 15:55 WIB
header img
Miris nasib bocah SD di Tambun kakinya diaputasi gegara jadi korban bully, guru ngotot cuma bercanda. Foto: iNews/Didit Junaidi

BEKASI, iNewsBekasi.id - Nasib pilu menimpa bocah SD bernama Fatir Arya Adinata atau FAA (12) kaki diamputasi gegara jadi korban bully teman sekelas. 

Namun wakil Kepala Sekolah sekaligus guru wali kelas ngotot membantah dengan tegas kalau Fatih sebagai korban perundungan.

Sebelumnya, Fatir menjadi korban perundungan di SDN 09 Swadaya Jatimulya Tambun Selatan, Kabupaten Selatan pada Februari 2024. Kaki kiri korban mengalami luka kebab oleh trman-trmannya hingga harus kakinya diamputasi.

Sementara itu  menurut Sukaemah wali kepala sekolah menyebut, Fatir bukanlah korban pembullyan atau perundungan. Melainkan korban sedang bercanda dengan teman-temannya.

Para pelajar yang masih anak-anak ini sedang main biasa antara korban dan tetduga pekaku. Pelaku diduga iseng menjegal korban hingga terjatuh.

Maka dari itu, sang guru membantah dengan tegas kalau Fatir bocah SD tersebut jadi korban perundungan. Menurutnya, Fatir dan teman-temannya saat itu sedang bercanda.

"Mereka masih masuk, bercanda-bercanda main terus jajan. Jadi kalau dikatain perundungan atau kekerasan itu terlalu jauh ya," ucap Sukaemah.

"Mereka selengkatan kaki ke Fatir terus jatuh, " tambahnya.

Selama seminggu, korban masih masuk ke sekolah dan main dengan teman-temannya. Namun setelah itu, korban merasakan rasa sakit di bagian lututnya hingga kakinya harus diamputasi.

Lanjut sang wakil Kepsek, jika pun ada tindakan perundungan pasti korban sendiri akan laporkan, sementara anak-anak SD dan Fatir sendiri tidak pernah melapor..

"Kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan atau pembullyan pasti lah anak-anak lapor,” ujar Sukaemah. 

"Fatir itu kan bukan anak bodoh, anak pintar, anak cerdas, anak soleh. Pasti kalau dia diginiin (diejek) temannya pasti dia ngomong sama gurunya. Tapi selama ini gak ada (laporan),” lanjutnya.

Lanjut  Sukaemah , aksi saling ejek itu merupakan hal yang biasa bagai para siswa SD kelas 6.

“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek'  mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kali ya,” paparnya.

Oleh karenanya, menurut Sukaemah perundungan itu berupa aksi kekerasan, sementara yang terjadi pada bocah SD bernama Fatir itu bukan bentuk perundungan.
Oleh karenanya, sang Wakil Kepsek ini tetap ngotot bersikukuh bahwa yang dialami Fatir bukan sebuah perundungan melainkan hanya sebuah candaan saja.

"Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundung kan beda lagi ya kekerasan dan ini bukan kekerasan,” ucapnya.

Ditambah lagi, pihak sekolah tidak pernah mendapati laporan dari Fatir terkait perundungan atau ejekan yang dilakukan oleh temannya.
"Gak ada laporan gak ada apa-apa, " pungkasnya.

Di lain pihak, setelah kejadian perundungan, korban dan keluaega melakukan pengobatan untuk kesembuhan buah hati.

Pada Agustus 2024, pihak Rumah Sakit mendiagnodis Fatit mengalami kanker tulang. Maka dari itu, kanker harus segera diamputasi kakinya.

Saat ini korban masih dilakukan perawatan medis di rumah sakit Dharmais Jakarta. Atas peristiwa dugaan yang dilakukan teman-temannya di sekolah  ibunda korban bernama Diana sudah melaporkan kasusnya ke Mapolres Metro Bekasi. 

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut