Faedah Talqin
Imam Al Qurthubiy berkata: "Para ulama kami mengatakan bahwasanya mentalqin orang yang akan meninggal dunia merupakan sunah dari para pendahulu umat ini, yang kemudian diamalkan oleh kaum Muslimin hingga saat ini. Tujuannya adalah agar akhir ucapan yang keluar dari orang yang akan meninggal dunia adalah 'Laa ilaaha illa Allah'. Sehingga dia menjadi orang yang berbahagia karena termasuk dalam golongan orang yang dikatakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam:
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة
"Barang siapa yang ucapan terakhirnya adalah 'Laa ilaaha illa Allah' maka akan masuk surga." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albaniy dalam Irwa’ul Ghalil, no. 679, Maktabah Syamilah)
Selain itu untuk mengingatkan orang yang akan meninggal dunia terhadap sesuatu yang dapat menolak gangguan setan karena setan akan mendatangi orang yang akan meninggal dunia dalam rangka untuk merusak akidahnya." (Tadzkirah fi ahwalil mautaa wa umuril akhirah: 30, Imam Al Qurthubiy, cet:Daarul ‘Aqidah)
Batasan Talqin
Mentalqin orang yang akan meninggal dunia cukup sekali saja, tidak perlu diulang-ulang, kecuali apabila setelah ditalqin dia mengucapkan kalimat yang lain maka hendaknya diulang sekali lagi agar akhir ucapannya adalah kalimat syahadat.
Imam Al Qurthubiy berkata, "Apabila seorang yang akan meninggal dunia telah membaca ‘Laa Iaaha Illa Allah’ satu kali maka tidak perlu diulang lagi."
Ibnu Al Mubarak mengatakan, "Talqinlah orang yang akan meninggal dunia dengan kalimat ‘Laa Ilaaha Illa Allah’ dan jika telah mengucapakannya maka jangan diulangi lagi." (Tadzkirah fi ahwalil mautaa wa umuril akhirah: 30, Imam Al Qurthubiy, cet:Daarul ‘Aqidah)
Editor : Eka Dian Syahputra