Alquran Al Akbar diresmikan pada tanggal 30 Januari 2012, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama seluruh delegasi konferensi parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Alquran yang disebut sebagai Alquran ukiran kayu terbesar yang pernah ada. "Alquran ini juga sudah mendapat penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai alquran kayu terbesar di dunia," tambahnya.
Keberadaan Alquran Al-Akbar sebagai destinasi wisata religi kini semakin dikenal. Tidak hanya warga Palembang, pengunjung museum bahkan berasal dari luar daerah bahkan mancanegara. Diceritakan Sarkoni, bagaimana keindahan museum Alquran Akbar dikagumi oleh pengunjung dari berbagai belahan dunia.
"Pengunjung yang datang tidak hanya dari negara muslim, tapi ada juga ada dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Jerman, Inggris, Belanda, Tiongkok, Polandia, Perancis dan bahkan dari benua Afrika," bebernya.
Pada Ramadhan, museum Alquran Al Akbar juga menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu sekaligus beribadah. Seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung Al-Qur'an Al-Akbar, Ibu Dortje. "Subhanallah. Bagus sekali. Baru sekali ini saya lihat Alquran yang semegah ini. Baru saya dapati di sini," kata Dortje.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta