KOLKATA, iNews.id - Ratusan siswa di Kolkata, India, terjun kejalan dan berunjuk rasa dengan memblokir jalan untuk menentang pelarangan penggunaan hijab di sekolah-sekolah Negara Bagian Karnataka pada, Rabu (9/2/2022).
Para siswa yang turun ke jalan sebagian besar perempuan berhijab. Tak ada insiden dalam demonstrasi itu meskipun pada beberapa kasus kelompok Hindu ekstrem, termasuk pelajar, mengancam mereka yang menentang aturan.
Para siswa tersebut bahkan mengatakan akan kembali turun ke jalan Kamis besok.
"Kami akan terus berunjuk rasa sampai pemerintah berhenti menghina siswa. Kami ingin hak-hak dasar dikembalikan. Anda tidak bisa merenggut hak kami," kata Tasmeen Sultana, salah seorang demonstran, dikutip dari Reuters.
Unjuk rasa serupa juga digelar di ibu kota India, New Delhi, pada, Rabu (9/2/2022).
Dukungan bagi pelajar muslimah India juga datang dari Malala Yousafzai, anak perempuan penerima Hadiah Nobel Perdamaian yang selamat dari penembakan pada usia 15 tahun oleh Taliban Pakistan pada 2012.
Dirinya juga mendesak para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi terhadap Muslimah.
"Melarang anak perempuan pergi ke sekolah menggunakan hijab itu mengerikan," kata Yousafzai, dalam cuitan.
Media lokal melaporkan pekan lalu beberapa sekolah di Karnataka menolak masuknya siswi Muslimah yang mengenakan hijab dengan alasan perintah dari kementerian pendidikan. Pelarangan itu memicu protes dari siswa dan orangtua.
Para pelajar Hindu juga melakukan unjuk rasa tandingan, berbondong-bondong mendatangi sekolah selama beberapa hari terakhir untuk memberikan dukungan atas larangan tersebut.
Unjuk rasa itu memaksa Pemerintah Negara Bagian Karnataka untuk meliburkan sekolah dan perguruan tinggi selama 3 hari guna meredakan ketegangan.
Salah satu insiden yang terekam kamera dan viral di media sosial, seorang pelajar Muslimah mengenakan hijab dikelilingi sekelompok pemuda Hindu saat akan masuk sekolahnya. Dia diteriaki dengan slogan keagamaan.
Sekitar 12 persen dari total penduduk Karnataka adalah Muslim. Wilayah itu dipimpin oleh politikus dari partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP).
Ia mengatakan semua siswa harus mengikuti aturan berpakaian yang ditetapkan sekolah.
Editor : Fatiha Eros Perdana