get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebelum 7 Mayat Ditemukan di Kali Bekasi, Polisi Ciduk 22 Remaja, 1 Orang Positif Obat Terlarang

Polisi Gagalkan Tawuran Remaja dari 3 Tempat di Jakarta, Sahroni Minta Para Pelaku Dibina

Jum'at, 24 Mei 2024 | 21:19 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Polda Metro Jaya menangkap sebanyak 21 remaja yang diduga hendak tawuran dari tiga tempat berbeda. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta kepolisian melakukan pembinaan terhadap remaja di bawah umur tersebut. 

Pada Kamis, 23 Mei 2024 dini hari sebanyak 11 remaja diduga hendak tawuran ditangkap di kawasan Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selanjutnya, sebanyak enam remaja yang hendak tawuran juga ditangkap di Jalan Pasar Baru, Sawah Besar, dan Polres Metro Jakarta Timur menangkap empat remaja di Jalan Otista Raya, Jatinegara. 

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kepolisian yang menggagalkan aksi tawuran tersebut. Ia pun meminta kepolisian untuk terus menggencarkan patroli secara masif di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Apresiasi Polda Metro Jaya yang berhasil mengkoordinir setiap Polres di wilayahnya, agar menggalakkan patroli guna cegah aksi tawuran. Ini tentunya jauh lebih baik ketimbang baru bertindak setelah kejadian. Kalau beginikan jadinya situasi di masyarakat bisa lebih kondusif, tidak ada laporan-laporan kerusuhan tawuran. Jadi saya dukung untuk terus galakkan patroli. Karena dengan pencegahan seperti ini, banyak nyawa terselamatkan,” kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).

Guna menghadirkan langkah pencegahan yang optimal, Sahroni menyarankan agar kepolisian dapat membina para pelaku tersebut. Terlebih pelaku pada umumnya merupakan anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah.

“Dan para pelaku tawuran itu kan umumnya masih remaja, masih sekolah. Jadi polisi wajib bina mereka, jangan sekadar diamankan, lalu besoknya dibebaskan dengan mudah. Kalau begitu, besok-besok mereka pasti mengulangi lagi. Diberi pembinaan dulu, panggil orang tua dan pihak sekolahnya. Biar mereka tahu ancaman hukuman yang menanti kalau mengulangi,” sarannya.

Pasalnya, lanjut Sahroni, anak-anak pelaku tawuran umumnya merupakan mereka yang tengah mencari jati diri atau pun terbawa kultur yang tidak baik di lingkungannya.

“Mereka masih muda-muda, masih bisa dibina dan diarahkan ke aktivitas-aktivitas yang lebih positif,” pungkas politikus Partai Nasdem ini.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut