BEKASI, iNews.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi mengungkapkan sebanyak 10 persen pedagang di sejumlah pasar di Kota Bekasi, bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Data tersebut didapat berdasarkan penelusuran pemerintah kota terhadap seluruh pasar mitra DKI Jakarta.
"Dari 6.000 pedagang, sekitar 10-20 persen pedagang mengalami kebangkrutan akibat adanya pandemi Covid-19," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Tedy Hafni, Kamis (5/8/2021).
Menurut Tedy, ada 6.000 pedagang dari 15 pasar yang tersebar di 56 Kelurahan pada 12 Kecamatan di Kota Bekasi.
Tedy menjelaskan, pedagang yang gulung tikar tidak hanya berasal dari Kota Bekasi saja, tapi juga ada yang dari luar daerah.
"Yang sudah tutup ada, karena kan pedagang itu banyak orang luar ya, bukan hanya orang sini saja, ada juga yang sudah usahanya, persentasenya 10-20 persen, tergantung pasarnya juga," tuturnya.
Terlebih dalam masa PPKM Level 4 Kota Bekasi, aturan jam operasional pasar tradisional yang menjual barang kebutuhan sehari-hari bisa buka dari pukul 06.00-20.00 WIB.
Sedangkan yang menjual barang non-esensial hanya buka hingga pukul 15.00 WIB. Untuk itu, butuh kelonggaran jam operasional untuk mereka.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan itu berharap perekonomian pedagang di pasar agar segera bangkit akibat pandemi Covid-19.
"Dengan dibukanya itu mudah-mudahan itu akan mendorong kembali (perekonomian) kemudian juga ke depannya mereka (pedagang pasar) lebih bersemangat lagi untuk berupaya, berusaha," tegasnya dilansir iNews Bekasi dari laman Metro SINDOnews, Kamis (5/8/2021).
Editor : Iman Ridhwan Syah