BEKASI, iNewsBekasi.id- Video seorang ASN Kota Bekasi mengamuk karena tidak terima dengan tetangganya umat Kristiani yang beribadah di salah satu rumah viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kasus ini pun berakhir dengan permintaan maaf dari Masriwati ASN yang viral tersebut.
Peristiwa ini terjadi di salah satu kompleks perumahan di Kota Bekasi. Kasus ini menjadi sorotan publik karena sebagai ASN, sikap yang dilakukan Masriwati dinilai tidak mencerminkan sikap toleransi antar-umat beragama.
Berikut lima fakta yang dirangkum terkait ASN Bekasi mengamuk dan melarang tetangganya beribadah.
1. Ibadah Harus Izin
Perempuan tersebut merasa terganggu dengan praktik ibadah itu. Menurutnya, di wilayahnya tidak ada izin ibadah tersebut. "Bukan tempatnya, tempat ibadah itu harus ada izin," kata ibu tersebut kepada tetangganya.
Kata-kata perempuan itu lalu disanggah tetangga. Mereka mempertanyakan kenapa beribadah harus meminta izin. "Berdoa minta izin, waduh...," kata salah satu jemaat.
2. Pemkot Bekasi Turun Tangan
Setelah video itu viral, Pj Wali Kota Bekasi, R Gani Muhammad menegaskan perangkat daerah akan menindaklanjuti laporan dari warga.
"Kami akan segera menindaklanjuti aduan warga, dengan terlebih dahulu mendengar dari para pihak mengenai duduk perkara yang sebenarnya" ucap Gani pada Senin (23/9/2024).
3. Respons Kemenag
Kementerian Agama (Kemenag) juga merespons video tersebut. Direktur Jenderal Bina Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, video itu menunjukkan masih perlunya pencerahan kepada publik terkait toleransi.
4. Minta Maaf
Masriwati akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi itu dilakukan usai bertemu pihak pendeta.
"Atas nama pribadi dan keluarga pada kesempatan kali ini menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dan ucapan yang kurang berkenan, untuk dimaafkan," ujar Masriwati dalam video yang diunggah akun Instagram @humaskotabekasi.
Pendeta perempuan yang turut hadir dalam kesempatan itu menerima permintaan maaf Masriwati. Dia berterima kasih kepada jajaran Pemkot Bekasi dan instansi terkait yang turun tangan untuk menangani permasalahan tersebut.
5. Miskomunikasi
Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhammad mengatakan, insiden ini hanya miskomunikasi. Dia mengklaim peristiwa itu bukan dilatarbelakangi masalah intoleransi.
“Sebetulnya tidak ada terkait dengan masalah intoleransi, ini terjadi hanya masalah miskomunikasi,” kata Gani, Rabu (25/9/2024).
Editor : Wahab Firmansyah