JAKARTA, iNewsBekasi.id- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai Generasi Z (Gen Z) memiliki potensi yang luar biasa di era saat ini. Tak hanya karena erat dengan teknologi, tetapi Gen Z juga menjadi kreator, inovator, dan calon pemimpin masa depan.
Analis Kebijakan Ahli Utama Deputi Bidang Pengembangan Pemuda di Kemenpora, Imam Gunawan mengatakan, ekosistem pendidikan dan kewirausahaan memiliki peran penting dalam mempersiapkan Gen Z untuk menghadapi dunia yang terus berubah.
“Di sini lah peran pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen terkait sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung,” katanya dalam dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema 'Kaum Muda Menyongsong Indonesia Emas', Senin (28/10/2024).
Dalam konteks ini, lanjut Imam, tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah, yakni memanfaatkan potensi positif Gen Z dan meminimalisir faktor-faktor negatif yang dapat merusak jati diri mereka.
Pendidikan yang berbasis karakter dan kewirausahaan harus menjadi prioritas untuk memberikan mereka fondasi yang kuat. “Penting untuk menyediakan kesempatan pendidikan yang lebih baik, khususnya yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.
Imam menuturkan, berdasarkan data hanya sekitar 3% dari populasi pemuda di Indonesia yang berwirausaha. Kendala ini muncul dari berbagai tingkatan, termasuk individu, keluarga, masyarakat, dan ekosistem pendidikan itu sendiri.
"Banyak pemuda yang memiliki keinginan untuk berusaha tetapi merasa tidak berani atau tidak memiliki modal. Oleh karena itu, membangun ekosistem yang mendukung wirausaha sangat penting," tuturnya.
Menurut Imam, salah satu upaya penting dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang mendukung adalah melalui program-program pendidikan kewirausahaan yang terencana.
Program ini harus memberdayakan komunitas lokal di tingkat daerah dan desa, serta mengintegrasikan berbagai kementerian dalam mendukung pengembangan pemuda. “Pemerintah daerah juga memiliki peran krusial dalam menggerakkan program kepemudaan,” ujarnya.
Imam menjelaskan, Kemenpora telah mengembangkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sebagai tolok ukur untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pemuda di Indonesia.Indeks ini mencakup beberapa domain, termasuk pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, partisipasi kepemimpinan, dan gender.
“Dengan memanfaatkan data ini, berbagai program dan kebijakan dapat disusun untuk lebih memenuhi kebutuhan pemuda di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Imam menekankan pentingnya untuk menyadari bahwa Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi. Namun, tantangan besar terkait penyediaan lapangan kerja masih menjadi isu utama.
Oleh karena itu, upaya untuk menciptakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di masa depan harus menjadi prioritas. “Dalam konteks ini, penting untuk mengembangkan model pendidikan yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada praktik kewirausahaan yang nyata,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, membangun ekosistem pendidikan dan kewirausahaan yang holistik, terintegrasi, dan sistemik adalah kunci untuk menyiapkan Gen Z menghadapi tantangan masa depan.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan pemuda.
"Gen Z dengan dukungan yang tepat, akan mampu mewujudkan visi mereka dan berkontribusi positif bagi bangsa. Dengan cara ini kita tidak hanya dapat meningkatkan jumlah wirausahawan muda, tetapi juga menciptakan generasi yang tangguh dan siap bersaing di panggung global,” ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah