Penanganan Tidak Selalu dengan Tindakan Operasi
Pada pemeriksaan dilakukan CT-Scan sinus paranasal agar dapat diketahui apakah ditemukan penumpukan cairan atau penebalan mukosa (lapisan selaput lendir yang berfungsi untuk membuat udara setelah dihirup).
Dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan Endoskopi agar diketahui apakah ditemukan adanya pembengkakan atau penyempitan pada saluran muara sinus
Setiap penyakit yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat komplikasi, pada kasus rinosinusitis ini bisa berdampak pada mata menjadi bengkak sampai dapat mempengaruhi penglihatan.
Penyakit rhinosinusitis ini tidak selalu harus ditangani dengan tindakan operasi sebagai solusinya.
"Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk langkah non operasi seperti misalnya memperbaiki gaya hidup, kemudian menghindari paparan debu yang menyebabkan alergi, olahraga teratur untuk meningkatkan imun tubuh," tutur dokter yang menamatkan pendidikan spesialis THTKL di Unpad melanjutkan sesi edukasinya.
Selain memperbaiki gaya hidup, menghindari papaparan zat yang dapat menggangu lapisan dalam (mukosa) hdung juga bisa dilakukan dengan metode pengobatan yang bisa mengurangi radang/pembengkakan dan bisa mengurangi alerginya, serta obat yang dapat mengurangi sumbatan dan pemberian antibiotik duberikan sebijak mungkin karena penyakit rhinosinusitis ini paling banyak disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Setelah dilakukan pengobatan secara maksimal tetapi tidak ditemukan perubahan, maka langkah terakhir akan dilakukan tindakan operasi dengan tujuan membuka saluran yang tertutup atau tersumbat, dan memelihara lapisan-lapisan yang masih berfungsi dengan baik.
"Jadi selama tidak ditemukan komplikasi pada penyakit rinosinusitis, maka tindakan operasi tidak diperlukan," pungkas dokter Fransiskus H. Poluan. Sp.THT., dari Siloam Hospitals Mampang yang berlokasi di Jakarta Selatan ini mengakhiri edukasinya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta