get app
inews
Aa Text
Read Next : Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Lemahabang Cikarang

Miris! Sudah 4 Hari Ratusan Rumah di Muaragembong Bekasi Terendam Banjir Rob

Senin, 18 November 2024 | 19:33 WIB
header img
Banjir rob melanda permukiman warga di Desa Pantai Bahagia, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, sejak empat hari terakhir. Foto/Ade Suhardi

BEKASI, iNewsBekasi.id- Banjir rob melanda permukiman warga di Desa Pantai Bahagia, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, sejak empat hari terakhir. Ketinggian air bervariasi antara 30-70 cm.

Banjir rob terjadi sejak Jumat (15/11/2024) kemarin, selain menggenangi rumah-rumah warga juga menggenangi jalan penghubung antarpermukiman, sehingga akses perekonomian warga sekitar tersendat.

"Sudah empat hari banjir, ganggu aktivitas mau usaha jualan jadi ribet, ke mana-mana susah, enggak bisa usaha, pendapatan berkurang," ungkap Nengsih (41) di Muaragembong, Senin (18/11/2024).

Selain menggenangi permukiman, beberapa warga juga mengalami gatal-gatal akibat banjir rob. Nengsih menuturkan, air naik ke permukiman warga sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan surut pukul 13.00 WIB.

"Ini sudah mulai gatal-gatal. Di dalam rumah penuh air, di luar apalagi. Susah nyari tempat kering. Kalau anak-anak senang main air terus tapi gini jadinya gatal-gatal," tambahnya.

Ketua RT 06 Kampung Gobah, Desa Pantai Bahagia Abdullah mengatakan, hingga hari ke empat ini belum ada bantuan baik logistik makanan atau obat-obatan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. 

"Bantuan obat-obatan dan logistik makanan siap saji sangat dibutuhkan bagi warga Kampung Gobah. Sulitnya akses yang bisa dilalui kendaraan roda dua membuat warga terpaksa mengolah sisa makanan yang ada di rumah," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, ketinggian air sampai 70 cm ini sejak empat hari ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi belum memberikan bantuan makanan siap saji atau pun paket sembako. 

"Tolong kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi tolong dibantu warga kami di RT 06 ini, soalnya banjir rob sudah terlalu tinggi," keluh dia.

Banjir rob ini, lanjut Abdullah juga berdampak negatif bagi para nelayan. Gelombang air yang tinggi membuat nelayan enggan melaut karena berbahaya. Selain itu kondisi air pasang surut itu membuat tangkapan hasil laut baik ikan, cumi dan udang berkurang.

"Gimana mau melaut airnya tinggi. Di tengah juga belum tentu ada ikan. Sekarang nelayan nunggu air normal dulu baru melaut yang dekat-dekat, bahaya juga kalau jauh-jauh," ucapnya.

Berdasarkan siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) banjir rob akan melanda wilayah pesisir Utara DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi dan sekitarnya hingga 21 November mendatang. 

"Di Kecamatan Muaragembong, selain Desa Pantai Bahagia, permukiman warga di Desa Pantai Mekar yang terletak dibibir laut juga mengalami dampak serupa," tulis keterangan BMKG Senin (18/11/2024).

 

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut