get app
inews
Aa Text
Read Next : Dua Paslon Klaim Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bekasi, KPU Minta Masyarakat Tunggu Hasil Resmi

KPU Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan DPRD, Dewan Soroti Kurangnya Sosialisasi Pilkada

Kamis, 21 November 2024 | 17:21 WIB
header img
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi mangkir dalam pemanggilan yang dilakukan oleh Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi. Foto/Pemkab Bekasi

CIKARANG PUSAT, iNewsBekasi.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi mangkir dalam pemanggilan yang dilakukan oleh Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi. Adapun pemanggilan ini bertujuan untuk mengevaluasi persiapan penyelenggaraan pemilihan kepala Daerah (pilkada) serentak yang akan digelar dalam beberapa hari ke depan.

Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin menyayangkan ketidakhadiran pihak KPU dan menegaskan bahwa meskipun anggota dewan sibuk, mereka sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan penjelasan dari KPU mengenai kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan Pilkada.

“Banyak informasi yang kami terima bahwa masyarakat belum mengetahui kapan pilkada akan digelar, siapa saja pasangan calon bupati dan wakil bupati, serta program dan visi-misi mereka. Sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah perkampungan, masih sangat minim,” ujar Ridwan Arifin pada Kamis (21/11/2024).

Untuk itu, Ridwan mendorong KPU Kabupaten Bekasi agar memaksimalkan sosialisasi yang ada dengan melibatkan banyak pihak. Mulai dari aparatur kecamatan, desa, media, ormas, dan LSM. 

“Debat yang diselenggarakan di stasiun TV juga harus diketahui efektifitasnya sejauh mana, dengan menghabiskan anggaran besar apakah itu efektif? Jangan sampai udah bayar TV  mahal-mahal tetapi tidak efektif, informasinya tidak sampai ke masyakarat. Itu yang kita khawatirkan,” jelasnya.

Dia tidak menampik jika sosialisasi juga harus dilakukan oleh para peserta pilkada, namun dengan jumlah pemilih sebanyak 2.251.856 dan kondisi geografis yang ada menjadi hal mustahil untuk menjangkau semuanya.

 “Target pilkada ini kan melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya. Makanya partisipasi publik dalam setiap tahapan harus kita masksimalkan. Ketika masyarakat tidak tau dan tidak dilibatkan bagaimana mereka mau datang mencoblos,” tandasnya.

“Jangan sampai masyarkat mencoblos bukan karna visi misi dan program pasangan calon, tetapi mungkin karna hal-hal lain. Jadi kita berharap mereka mencoblos karna visi misi dan program paslon. Itu harapan kita supaya partispasi publik terkait dengan kuantitas dan kualitas semakin bagus,” sambung dia. 

Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi lainnya, Iwan Setiawan menekankan pentingnya sinergi antara seluruh komponen masyarakat dalam memastikan keberhasilan Pilkada Kabupaten Bekasi. “Kami terus mendorong agar penyelenggara pilkada bisa bekerja maksimal dalam menghadapi tantangan waktu yang terbatas ini. Kolaborasi yang kuat antara KPU, peserta pilkada, dan masyarakat sangat penting,” ujarnya.

Nur Yasin, Anggota Komisi 1 lainnya juga mengkritik kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KPU. Menurutnya, sosialisasi yang ada saat ini sebagian besar hanya dilakukan oleh peserta pilkada.

“Saya belum tau agenda-agenda apa saja yang sudah dilakukan KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ini, baik dari tingkat kecamatan, desa hingga RT dan RW. Yang jelas, semakin maksimal sosialisasi, maka semakin banyak yang ikut mencoblos sehingga pemimpin yang terpilih semakin kredibel," terangnya.

Merespons hal tersebut, Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Ali Rido membantah tudingan bahwa pihaknya sengaja mangkir dari undangan DPRD. Dia menegaskan ketidakhadiran pihaknya disebabkan oleh padatnya agenda KPU jelang pilkada, termasuk pelaksanaan bimbingan teknis untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). 

"Kami sudah berusaha menghadiri undangan tersebut, namun jadwal kami bersamaan dengan kegiatan lain, dan keterlambatan ini bukan karena kami tidak ingin hadir,” jelasnya.

Ali Ridho menambahkan bahwa meskipun terjadi penundaan, pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk segera menyusul rapat yang telah diundur. Akan tetapi, ternyata rapat kerja diundur hingga batas waktu yang tidak ditentukan.  

“Jadi bukan tidak hadir, kami sudah upaya buat menghadiri undangan Komisi 1. Bukan hanya sekretaris, namun juga pimpinan (komisioner) yang sedang di jalan terjebak macet. Jadi kegiatan sampai saat ini full terus dan keterlambatan ini bukan suatu alasan kami tidak menghadiri,” pungkasnya.

Editor : Abdullah M Surjaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut