Logo Network
Network

Daftar Tokoh Nasional yang Kuliah di Luar Negeri dan Pulang Melawan Penjajah

Poetra Achock Haekal
.
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 11:19 WIB
Daftar Tokoh Nasional yang Kuliah di Luar Negeri dan Pulang Melawan Penjajah
Bung Hatta (foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Banyak tokoh nasional yang membantu Indonesia dalam masa merebut kemerdekaan, dari berbagai latar belakang tokoh nasional yang gigih melawan penjajahan lahir. Salah satunya dari golongan akademisi baik yang menempuh proses belajar dari dalam maupun luar negeri.

Namun hal yang menarik untuk kita ketahui beberapa tokoh nasional menempuh pendidikan di luar negeri, sehingga sewaktu kuliah di luar negeri juga dapat membantu perlawanan melawan penjajah. Diantanya yaitu :

1. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta, salah satu founding father Indonesia pertama kali mengenyam pendidikan formal di sekolah swasta. Setelah enam bulan, ia pindah ke sekolah rakyat dan sekelas dengan Rafiah, kakaknya. Namun, pelajarannya berhenti pada pertengahan semester kelas tiga.

Ia lalu pindah ke ELS di Padang (kini SMA Negeri 1 Padang) sampai tahun 1913 dan melanjutkan ke MULO sampai tahun 1917. Selesai pendidikan dasarnya, Hatta masuk Sekolah Tinggi Dagang di Rotterdam (Nederlandsche Handels-Hoogeschool) dengan beasiswa dari Van Deventer-Stichting selama dua tahun mulai Juli 1921.

Selama bersekolah di sana, ia masuk organisasi sosial Indische Vereeniging yang kemudian menjadi organisasi politik dengan adanya pengaruh Ki Hadjar Dewantara, Cipto Mangunkusumo, dan Douwes Dekker.

2. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir dikenal dengan sebutan Bung Kecil ini juga salah satu pendiri bangsa. Ia lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Maret 1909. Ia merupakan Perdana Menteri pertama Indonesia dan paling termuda di dunia, 36 tahun.

Syahrir lulus dari siswa sekolah menengah (AMS), Bandung tahun 1929. Ia melanjutkan kuliah di Eropa, tepatnya di Fakultas Hukum Universiteit van Amsterdam. Pada awal kuliahnya, Syahrir aktif mengikuti sebuah klub studi yang bernama Sociaal Democratische Studenten Club.

Di sinilah awal mula, Syahrir membedah secara mendalam gagasan-gagasan politik kelas dunia, seperti Karl Marx, Otto Beur, Friedrich Engelsh. Sampai pada akhirnya, karena masalah keuangan, Sjahrir terpaksa harus pindah kuliah ke Universitas Leiden dan bekerja di sebuah perusahaan transportasi. Pada tahun 1931, Syahrir pun kembali ke Indonesia dan melanjutkan perjuangan kemerdekaan.

3. Achmad Soebarjo

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo atau biasa dikenal dengan sebutan Achmad Soebarjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang pahlawan nasional Indonesia.

Ia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933. Semasa masih menjadi mahasiswa, Soebardjo aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi seperti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda.

ia menjadi wakil Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah" yang pertama di Brussels dan kemudian di Jerman. Sewaktu kembalinya ke Indonesia, ia aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

 

Editor : Aditya Nur Kahfi

Follow Berita iNews Bekasi di Google News

Bagikan Artikel Ini