get app
inews
Aa Text
Read Next : Cek Bekasi Usai Banjir, AHY Janji Perbaiki Jembatan Kemang Pratama yang Terputus

Menko AHY Bicara di Universitas Stanford, Bongkar 3 Strategi Jitu Pembangunan Berkelanjutan ASEAN

Rabu, 21 Mei 2025 | 16:43 WIB
header img
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menjadi pembicara di di Universitas Stanford, Amerika Serikat.

STANFORD, iNewsBekasi.id- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan tiga strategi utama mendorong kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam forum Southeast Asia Summit on Prosperity and Sustainability yang diselenggarakan di Universitas Stanford, Amerika Serikat, Selasa (20/5/2025) waktu setempat.

AHY mengatakan, hal pertama yakni pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan dengan kemakmuran. Transisi hijau harus dilihat sebagai peluang menuju masa depan yang lebih baik, bukan beban. 

AHY menyoroti perlunya solusi iklim yang adil dan dapat diakses, terutama bagi kelompok rentan seperti petani dan pekerja.

"Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah mengadopsi strategi pembangunan yang mengintegrasikan ketahanan pangan, energi terbarukan, dan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim," kata AHY.

Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat ini menyoroti pentingnya menghubungkan inovasi global dengan aksi lokal. Di tengah percepatan teknologi, lanjut dia, kemajuan hanya akan bermanfaat jika mampu menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Menurut AHY, teknologi seperti kecerdasan buatan, fintech, dan energi terbarukan, harus dikembangkan bersama komunitas dan sesuai dengan kebutuhan lokal.

"Teknologi dan inovasi seharusnya memberdayakan manusia, tidak boleh menggantikan atau meminggirkan," ujarnya.

Terakhir, AHY menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama regional. Ia menilai, tidak ada satu negara pun yang mampu menghadapi risiko sistemik seperti perubahan iklim, disrupsi rantai pasok, dan krisis pangan secara sendiri-sendiri.

Karena itu, AHY menegaskan, ASEAN harus berperan sebagai platform pemecahan masalah yang efektif, bukan sekadar forum konsensus.

“Kita harus melangkah lebih jauh dengan memperkuat kapasitas kelembagaan, memperdalam kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta mempercepat inisiatif lintas negara,” terangnya.

AHY juga menekankan pentingnya komitmen terhadap multilateralisme dan perdamaian regional agar rivalitas kekuatan besar tidak menghambat kemajuan kawasan.

"Indonesia siap berperan aktif sebagai penghubung strategis dan motor penggerak agenda pembangunan inklusif dan berkelanjutan di kawasan," ungkapnya.

Melalui tiga strategi ini, AHY optimistis Asia Tenggara dapat membangun masa depan yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Di mana kemakmuran dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan keberlanjutan menjadi pijakan utama pembangunan.

Forum ini juga dihadiri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono; Wakil Ketua MPR, Edhie Baskoro Yudhoyono; Peneliti Tamu di Precourt Institute, Gita Wirjawan; Direktur Hoover Institution dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Dr. Condoleezza Rice; dan Dekan Stanford Doerr School of Sustainability, Dr. Arun Majumdar. 

Beberapa elite Partai Demokrat yang turut hadir di antaranya Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Irwan Fecho, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Wasekjen Partai Demokrat Syahrial Nasution.
 

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut