Kritik Pemotongan Dana PIP, Siswa SMP di Bantargebang Bekasi Dianiaya Anak Kepsek
BEKASI, iNewsBekasi.id- Seorang siswa SMP swasta di Bantargebang, Kota Bekasi, berinisial DMH (16) diduga menjadi korban penganiayaan usai mengkritik kebijakan sekolah di media sosial. Pelaku pemukulan ialah S (15) anak dari kepala sekolahnya tersebut.
DMH pun melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor laporan: LP/B/1095/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA.
DMH mengatakan, sebagai penerima Program Indonesia Pintar (PIP), seharusnya memperoleh bantuan senilai Rp750.000. Namun, dua kali dana tersebut tak sesuai harapan.
“Yang pertama langsung dimasukkan ke SPP tanpa saya tahu wujud uangnya. Yang kedua, dipotong Rp150.000,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).
Unggahan DMH ini dinilai pihak sekolah sebagai pencemaran nama baik. Selanjutnya digelar mediasi antara DMH, sekolah, dan wali murid.
DMH pun memilih mengalah dan menerima hasil mediasi karena khawatir jika terus melawan akan menghambat kelulusannya. Selain itu, dana yang dipotong juga tak dikembalikan.
Merasa keadilan tak berpihak padanya, DMH kembali menyuarakan isi hatinya melalui media sosial. Namun, curhatan kedua ini justru memicu kekerasan.
“Saya hanya curhat, ingin sekolah saya lebih baik, tapi pihak sekolah menganggap saya mencemarkan nama baik,” ujarnya.
Hal tersebut menjadi awal mula insiden pemukulan terhadap DMH. Awalnya, DMH mengunggah Instagram Stories yang menampilkan gambar buatan AI yaitu sosok manusia dengan kepala tikus yang memegang uang ratusan ribu rupiah.
Gambar tersebut, lanjut dia, merupakan bentuk kritik terhadap dugaan pemotongan dana PIP yang terjadi di sekolahnya.
“Saya mengkritik sekolah dan memposting Instagram Stories oknum guru berkepala tikus dengan AI. Pelaku mengira yang kepala tikus itu bapaknya (kepala sekolah),” katanya.
Selanjutnya pada Senin (19/5/2025), S yang merupakan anak kepala sekolah, menghampiri DMH yang saat itu berada di dalam kelas dan langsung memukulnya.
“Tiba-tiba dia masuk sambil teriak, terus dia tonjok kening saya. Kepala saya terbentur tembok. Lalu dia tonjok lagi bagian rahang saya, sekarang masih sakit dan susah dibuka,” ucapnya.
DMH berharap kasus yang telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota ini dapat ditindaklanjuti.
Editor : Wahab Firmansyah