Tegang! Aksi Demo Buruh di Kawasan MM2100 Bekasi Adang Ambulans Bawa Pekerja yang Sakit
BEKASI, iNewsBekasi.id- Unjuk rasa ratusan buruh di depan PT Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA), Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (23/6/2025), memicu kemacetan di sekitar kawasan tersebut. Massa pun sempat mengadang satu ambulans yang hendak membawa pekerja sakit keluar dari area pabrik.
Ambulans tersebut dicegat oleh sejumlah buruh di tengah aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak pagi hari.
Meski sudah mengaktifkan sirine dan berupaya melintas, kendaraan medis itu diberhentikan paksa oleh massa aksi yang mencurigai adanya penyalahgunaan kendaraan untuk kepentingan lain.
"Jangan langsung dikasih jalan. Cek dulu, benar bawa orang sakit atau pura-pura. Semua yang keluar masuk harus izin DPP!" teriak seorang orator dari atas mobil komando.
Pengecekan sempat menimbulkan ketegangan. Beberapa buruh menuding bahwa jumlah pasien di dalam ambulans tidak sesuai dengan data surat rujukan medis yang mereka terima.
Melihat situasi memanas, Kapolsek Cikarang Barat AKP Bintang turun tangan dan meminta agar buruh memberi jalan demi kemanusiaan.
Setelah melalui mediasi singkat, ambulans akhirnya diizinkan keluar dari lokasi.
"Sudah, kita doakan cepat sembuh kalau memang sakit. Tapi kalau pura-pura, ya kita serahkan saja pada Tuhan," ujar orator yang sama, disambut sorak-sorai massa.
Selain mengadang ambulans, massa buruh juga menutup dua jalur utama di depan PT YMMA, tepatnya di Jalan Irian, sejak pukul 09.00 WIB. Puluhan motor diparkir melintang menutup akses kendaraan dari kedua arah.
Penutupan jalan menyebabkan kemacetan parah. Kendaraan besar seperti truk dan mobil pribadi terpaksa memutar melalui Jalan Halmahera, dengan jarak tempuh tambahan mencapai 3 kilometer.
“Iya, macet banget. Harus mundur dan cari jalan lain, padahal mau bongkar muat,” keluh seorang sopir truk yang enggan disebutkan namanya.
Hal senada disampaikan Rudi (33), seorang pengendara motor yang mengaku tidak tahu ada aksi unjuk rasa.
“Harusnya tetap kasih jalan untuk umum. Ini nyusahin, muter jauh,” ujarnya kesal.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban, Polres Metro Bekasi menurunkan 250 personel gabungan. Selain itu, dua kompi tambahan dari Polda Metro Jaya dan Brimob juga disiagakan.
“Kami upayakan satu jalur tetap dibuka agar aktivitas masyarakat tidak lumpuh total,” ujar Kabag Ops Polres Metro Bekasi, AKBP Alin Kuncoro.
Unjuk rasa ini dipicu pemutusan hubungan kerja terhadap dua pengurus serikat pekerja, yakni Bambang Waluyo dan Wiwin Zaini, yang menjabat sebagai Ketua dan Sekretaris PUK SPSEE FSPMI di PT YMMA.
Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten Bekasi Sarino menyebut PHK tersebut tidak memiliki dasar kuat.
“Hasil bipartit dan mediasi di Dinas Tenaga Kerja sudah jelas. Anjurannya adalah mempekerjakan kembali Bambang karena PHK tidak sesuai prosedur,” tegas Sarino.
Ia juga menyesalkan sikap manajemen yang dianggap mengabaikan hasil mediasi yang difasilitasi oleh Wakil Bupati Bekasi.
Editor : Wahab Firmansyah