ILUNI UI Luncurkan Panduan Mental Health Champions, Inisiatif Krusial untuk Dukungan Mahasiswa
BEKASI, iNewsBekasi.id- Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menggelar talkshow dan soft launching Buku Panduan Mental Health Champions (MHC) ILUNI UI. Acara digelar di Pusgiwa, Kampus UI Depok. Acara yang didedikasikan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ini menandai peluncuran sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tantangan kesehatan jiwa yang meningkat di kalangan mahasiswa.
Acara ini menegaskan komitmen ILUNI UI dan Universitas Indonesia dalam mengatasi tantangan kesehatan jiwa, menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan sadar akan pentingnya kesejahteraan mental bagi seluruh sivitas.
Program MHC ILUNI UI adalah sebuah inisiatif Women Empowerment Center ILUNI UI dan mahasiswa UI, di mana gerakan ini melatih mahasiswa UI untuk menjadi konselor sebaya.
Mereka akan menyediakan edukasi psikososial, advokasi, dan dukungan kesehatan jiwa, khususnya bagi para pemuda. Buku Panduan MHC ILUNI UI juga diluncurkan menjadi alat bantu utama bagi para champions dalam menjalankan perannya.
Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam mengatakan, program MHC ILUNI UI lahir dari keprihatinan atas tingginya angka masalah kesehatan jiwa di lingkungan kampus. Oleh karenanya, Didit Ratam menyatakan komitmen ILUNI UI untuk bisa berkontribusi terhadap penanganan masalah tersebut. Data dari internal UI dan nasional mendukung urgensi program ini.
“Kami melihat tingginya tingkat masalah kesehatan jiwa di kampus karena tekanan akademis, media sosial, dan lingkungan yang sangat kompetitif. Program ini adalah puncak kerja keras tim kami, dan kami berharap ini bisa menjadi warisan yang terus memberikan dampak positif,” katanya, Senin (18/8/2025).
Direktur Direktorat Alumni UI, Prof. Fentiny Nugroho menyampaikan apresiasi Rektor UI dan memaparkan relevansi program ini dengan kondisi yang dialami mahasiswa saat ini.
“Sebuah survei menunjukkan 12,2% mahasiswa kami mengalami depresi dan 37,2% mengalami kecemasan. Program MHC ILUNI UI sangat relevan dan dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan sehat,” katanya.
Data dari internal UI dan nasional mendukung urgensi program ini. Dukungan terhadap MHC ILUNI UI juga datang dari pemerintah.
Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Zahrotun Nihayah memuji inisiatif ini sebagai langkah yang krusial.
"Data nasional menunjukkan 34,9% remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan jiwa. Ini adalah isu kolektif, dan program seperti ini adalah langkah penting untuk menciptakan kampus yang aman dan inklusif," katanya.
Prosesi peluncuran dan komitmen acara ini secara simbolis meresmikan program MHC ILUNI UI melalui penyematan jaket MHC ILUNI UI kepada Ketua MHC ILUNI UI. Prosesi ini diikuti dengan pembacaan ikrar oleh para Mental Health Champions, menegaskan komitmen mereka terhadap integritas, kolaborasi dengan profesional, dan perawatan diri.
Ketua Women Empowerment Center ILUNI UI, Visna Vulovik menjelaskan, sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa lebih dari 50% mahasiswa membutuhkan dukungan kesehatan jiwa.
Sementara itu, Dr. Rey Wagyu Basrowi, Inisiator Komunitas Kesehatan Mental, menyoroti korelasi antara kesehatan jiwa yang baik dan peningkatan produktivitas.
"Seseorang dengan kesehatan jiwa yang baik bisa 2-3 kali lebih produktif. Lingkungan pendidikan bisa menjadi tempat berisiko tinggi. Kami menekankan pentingnya dua tips kunci: berbicara dengan orang lain dan melakukan self-screening," katanya.
Ketua MHC ILUNI UI, Nabila Aziz Adelina yang juga sebagai perwakilan mahasiswa, menekankan bahwa kesehatan jiwa adalah tanggung jawab kolektif.
"Rencana kami ke depan adalah mengadakan talkshow bulanan dan sesi konseling sebaya setiap tiga bulan," katanya.
Editor : Wahab Firmansyah