Program KTM Era SBY Dilanjutkan Prabowo, Erman Suparno: Warisan Ini Terobosan Cerdas
Tim Ekspedisi Patriot terdiri dari 2.000 peneliti yang berasal dari kalangan guru besar, sarjana, dan mahasiswa. Para peneliti yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, yakni ITB, UI, UGM, IPB, ITS, Undip, Unpad, serta 17 perguruan tinggi daerah seperti Universitas Sulawesi Barat, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tadulako, disebar ke 154 kawasan transmigrasi yang terbentang dari Sabang, Aceh; hingga Merauke, Papua Selatan.
Viva Yoga mengatakan kepada wartawan, sebelum dilepas tim ekspedisi diberi pembekalan selama dua hari. “Program ini melibatkan kementerian dan lembaga negara terkait sehingga para menteri dan kepala lembaga negara menjadi narasumber pembekalan," kata dia.
Para peneliti dikatakan mempunyai satu misi Melakukan Riset dan Pemetaan Potensi Ekonomi dan Untuk Menyukseskan Asta Cita di Kawasan Transmigrasi.
“Mereka akan menjalankan misi selama 4 bulan di kawasan transmigrasi yang ditunjuk," kata Wamen Viva Yoga.
Tinggal selama 4 bulan diharapkan mereka merasakan bagaimana semangat para transmigran dalam berjuang yang telah mengubah lahan-lahan kosong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Dalam ekspedisi, tim yang ada menggali potensi apa yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan daerah," kata dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta