Kondisi Cedera Emil Audero Bikin Cremonese dan Timnas Indonesia Cemas
CREMONA, iNewsBekasi.id– Kondisi terkini cedera Emil Audero Mulyadi diungkap media Italia. Situasi ini membuat waswas tidak hanya bagi Cremonese, tetapi juga Timnas Indonesia yang sedang bersiap menghadapi laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Audero mengalami cedera ketika pemanasan jelang pertandingan Cremonese melawan Como pada Liga Italia 2025-2026 akhir pekan lalu. Ia batal tampil sebagai starter dan posisinya digantikan Marco Silvestri hanya beberapa menit sebelum kick-off.
Menurut laporan media Italia, Calcio Cremonese, cedera yang dialami sang kiper adalah masalah pada otot fleksor. “Cederanya kemungkinan tidak terlalu parah, tetapi tetap membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap sumber internal klub.
Hingga kini, pihak Cremonese belum merilis pernyataan resmi terkait kondisi terbaru Audero.
Emil Audero dijadwalkan menjalani serangkaian tes medis untuk memastikan tingkat keparahan cederanya. Hasil pemeriksaan tersebut akan menentukan durasi pemulihan sang kiper berusia 27 tahun itu.
Situasi ini bukan hanya membuat Cremonese khawatir, tetapi juga Timnas Indonesia. Pasalnya, skuad Garuda sedang mempersiapkan diri menghadapi laga krusial di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Berdasarkan estimasi medis, jika cedera Emil Audero tergolong ringan, ia bisa pulih dalam waktu dua pekan. Namun, jika terdapat robekan otot atau ketegangan serius, masa pemulihannya bisa mencapai 20 hari.
Artinya, Audero berpotensi melewatkan dua hingga tiga pertandingan liga bersama Cremonese. Lebih dari itu, peluangnya membela Timnas Indonesia di Round 4 pun ikut terancam.
Absennya Audero jelas menjadi kerugian besar. Kehadirannya di bawah mistar selama Round 3 menjadi faktor penting solidnya pertahanan Garuda. Jika ia menepi, pelatih Patrick Kluivert harus mencari alternatif lain.
Kondisi semakin rumit karena Marteen Paes juga baru pulih dari cedera. Jika keduanya absen, Kluivert kemungkinan akan mengandalkan penjaga gawang lokal. Dua nama yang paling realistis adalah Ernando Ari Sutaryadi dan Nadeo Argawinata.
Editor : Wahab Firmansyah