Kakek Kim Jong Un Ternyata Pernah Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UI
JAKARTA, iNewsBekasi.id– Tak banyak yang tahu, Kim Il-Sung, kakek dari pemimpin Korea Utara saat ini Kim Jong Un, pernah menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia (UI). Fakta sejarah ini terjadi saat kunjungan kenegaraannya ke Indonesia pada tahun 1965, dan upacara penganugerahan digelar di Istana Negara.
Kim Il-Sung merupakan presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) yang resmi berdiri pada 9 September 1948. Ia memimpin negara tersebut hingga wafat pada 8 Juli 1994.
Selama masa pemerintahannya, Kim Il-Sung memperkenalkan ideologi Juche, sebuah paham kemandirian nasional yang membuat Korea Utara menutup diri dari dunia internasional.
“Kim Il-Sung adalah presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokrasi Korea Utara yang resmi berdiri pada 9 September 1948,” tulis laman Arsip UI, Minggu (5/10/2025).
Hubungan antara Kim Il-Sung dan Indonesia terjalin erat berkat kedekatannya dengan Presiden Soekarno. Pada 20 April 1965, Kim melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Kunjungan tersebut menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan diplomatik kedua negara.
Salah satu agenda bersejarah dalam kunjungan itu adalah penganugerahan gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia. Awalnya, Rektor UI Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro mengusulkan agar gelar diberikan dalam bidang ilmu sosial. Namun, Presiden Soekarno menolak dan menilai bidang teknik lebih tepat, mengingat kemajuan industri mesin Korea Utara saat itu.
Pemberian gelar kehormatan ini juga dikaitkan dengan upaya memperkuat aliansi New Emerging Forces (NEFO) dan Games of The New Emerging Forces (GANEFO) — dua inisiatif besar Soekarno untuk membangun solidaritas negara-negara berkembang.
Sebelumnya, UI juga telah memberikan gelar serupa kepada Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P. Romulo dari Filipina pada tahun 1964.
Menariknya, upacara penganugerahan yang semula direncanakan di Kampus UI Salemba mendadak dipindahkan ke Istana Negara, hanya beberapa jam sebelum acara dimulai. Pertimbangan keamanan menjadi alasan utama perubahan lokasi tersebut.
Upacara akhirnya digelar pada 15 April 1965, dihadiri oleh pejabat negara dan civitas akademika UI.
Dalam pidato akademiknya, Kim Il-Sung menyampaikan tema berjudul “Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara.” Setelah acara resmi selesai, Istana Negara menggelar jamuan makan kenegaraan untuk menghormati Kim dan rombongannya.
Kim Il-Sung menutup kunjungannya ke Indonesia pada 20 April 1965. Momen bersejarah ini menjadi bagian penting dalam sejarah hubungan diplomatik Indonesia–Korea Utara, sekaligus menandai peran Universitas Indonesia dalam diplomasi internasional pada era Presiden Soekarno.
Editor : Wahab Firmansyah