Mobilitas Makin Padat: 46% Perjalanan Cikarang Terkonsentrasi di Jababeka, Kemenhub Turun Tangan
Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Risal Wasal menuturkan, kunjungannya untuk mendapatkan gambaran mobilitas masyarakat serta peluang penguatan layanan transportasi publik.
“Informasi terkait pola perjalanan masyarakat, perkembangan moda transportasi, dan rencana integrasi kawasan menjadi masukan penting bagi kami dalam pemetaan kebutuhan mobilitas di wilayah Cikarang Raya,” tuturnya.
Risal mengaku melihat potensi besar bagi peningkatan kemudahan mobilitas masyarakat melalui konektivitas antarmoda yang mulai terbangun di Jababeka. "Kami terbuka untuk melanjutkan pembahasan teknis bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kawasan,” ucapnya.
Untuk diketahui saat ini, Kota Jababeka sudah dilayani berbagai moda transportasi publik seperti AO Shuttle, rute Damri Jababeka–Bandara Soekarno-Hatta, Primajasa Jababeka–Bandung, hingga feeder Swatantra S01 dari Stasiun Cikarang–President University.
Kehadiran KRL Cikarang dan layanan BISKITA yang terkoneksi dengan LRT semakin memperluas aksesibilitas kawasan.
Selain itu, proyek besar seperti MRT Fase III Cikarang–Balaraja dan pengembangan Commuter Line Cikarang–Cikampek tengah berjalan dan diproyeksikan menjadi penghubung mobilitas regional dari koridor barat menuju koridor timur Jabodetabek.
Dari sisi logistik, Jababeka didukung infrastruktur matang melalui Cikarang Dry Port, yang berfungsi sebagai pusat logistik terpadu. Letaknya yang strategis—dekat Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati—memudahkan proses distribusi bagi industri.
Editor : Wahab Firmansyah