Setelah masa bootcamp, 27 partisipan yang terdiri dari 18 mahasiswa dan 9 profesional ini dibagi ke dalam enam kelompok untuk mengolah data mentah dari institusi pemerintah yang menjadi rekan DSI, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI (DTO Kemenkes RI), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI (DJPK Kemenkeu RI), dan PetaBencana.
Mereka ditantang untuk menganalisa data tersebut menjadi informasi dan rekomendasi kebijakan yang sesuai dengan masing-masing institusi. Pada akhir rangkaian bootcamp, beberapa waktu lalu para peserta mempresentasikan hasil akhir dari capstone project yang diberikan dengan berbagai analisa yang dilakukan baik berupa klasifikasi, klastering, serta mampu memvisualisasikan hasil analisa yang dilakukan. Presentasi dihadiri oleh panelis dari partner dataset, sehingga dapat memberikan saran dan konfirmasi terhadap permasalahan yang ada.
Bicara tentang pentingnya data bagi kebijakan publik, Data Tribe Leader JDS Rizky Rusdiwijaya menekankan “Good data, good decision. Bad data, bad decision.
"Kami percaya bahwa ketika data bisa diolah dengan baik, maka akan tercipta keputusan yang tepat dan begitu pula sebaliknya. Kami bangga dapat berbagi nilai yang sama dengan program DSLS ini, di mana talenta digital dilatih untuk mengolah data guna menghasilkan informasi yang bermakna bagi pengambilan kebijakan di sektor publik.”
Hingga kini, Indonesia masih membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital hingga 2030 mendatang untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi digital. Kemampuan analisis data pun menjadi salah satu keterampilan yang paling krusial bagi pengembangan talenta digital ini.
National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana mengatakan, “Indonesia saat ini sudah mulai mengimplementasikan integrasi data dan memanfaatkannya untuk membuat serta menerapkan kebijakan publik yang lebih tepat sasaran. Upaya ini patut kita gencarkan baik di tingkat nasional maupun lokal. Oleh karena itu, Microsoft terus bekerja sama dengan pemerintah, organisasi non-profit, komunitas, dan mitra lainnya untuk meningkatkan kualitas keterampilan digital talenta Indonesia. Kiranya program DSLS ini, bersama dengan berbagai program skilling yang Microsoft hadirkan, dapat membantu setiap orang dan setiap organisasi di Indonesia untuk mencapai lebih banyak hal.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta